China Buka Suara Soal Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Aulia Damayanti - detikBali
Jumat, 24 Okt 2025 15:19 WIB
Kereta cepat Woosh. (Foto: Dok. KCIC)
Denpasar -

Pemerintah China menanggapi isu utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Proyek ini merupakan hasil kerja sama Indonesia dan China melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), perusahaan patungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Company Ltd.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyebut selama dua tahun beroperasi, kereta cepat Jakarta-Bandung berjalan aman, lancar, dan tertib. Ia mengatakan layanan transportasi tersebut telah melayani lebih dari 11,71 juta penumpang.

Tak hanya itu, Guo menuturkan arus penumpang yang terus meningkat membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Proyek ini disebut menciptakan lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur kereta api.

"Pemerintah kedua negara sangat mementingkan pengembangan proyek ini. Otoritas dan perusahaan yang berwenang dari kedua belah pihak telah menjalin koordinasi yang erat untuk memberikan dukungan yang kuat bagi pengoperasian kereta api yang aman dan stabil," ujarnya dalam keterangan di laman resmi Kementerian Luar Negeri China, Jumat (24/10/2025).

China tidak secara langsung menjawab soal utang proyek Whoosh. Namun, Beijing memastikan tetap siap bekerja sama untuk memfasilitasi operasional proyek tersebut.

"Perlu ditegaskan bahwa, ketika menilai proyek kereta api cepat, selain angka-angka keuangan dan indikator ekonomi, manfaat publik dan imbal hasil komprehensifnya juga harus dipertimbangkan. Tiongkok siap bekerja sama dengan Indonesia untuk terus memfasilitasi pengoperasian kereta api cepat Jakarta-Bandung yang berkualitas tinggi sehingga proyek ini akan memainkan peran yang lebih besar dalam mendorong pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia serta meningkatkan konektivitas kawasan," tutup keterangan tersebut.

Simak Video "Video: Danantara Nego ke China Bahas Restrukturisasi Utang KCIC"


(dpw/dpw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork