China Buka Suara Soal Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

China Buka Suara Soal Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Aulia Damayanti - detikBali
Jumat, 24 Okt 2025 15:19 WIB
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengamankan pelaku pencurian kabel grounding di jalur Whoosh antara Padalarang–Tegalluar, Jumat (29/8/2025). Penangkapan ini terungkap melalui patroli rutin yang digelar tim keamanan KCIC.
Kereta cepat Woosh. (Foto: Dok. KCIC)
Denpasar -

Pemerintah China menanggapi isu utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Proyek ini merupakan hasil kerja sama Indonesia dan China melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), perusahaan patungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Company Ltd.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyebut selama dua tahun beroperasi, kereta cepat Jakarta-Bandung berjalan aman, lancar, dan tertib. Ia mengatakan layanan transportasi tersebut telah melayani lebih dari 11,71 juta penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Guo menuturkan arus penumpang yang terus meningkat membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Proyek ini disebut menciptakan lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur kereta api.

"Pemerintah kedua negara sangat mementingkan pengembangan proyek ini. Otoritas dan perusahaan yang berwenang dari kedua belah pihak telah menjalin koordinasi yang erat untuk memberikan dukungan yang kuat bagi pengoperasian kereta api yang aman dan stabil," ujarnya dalam keterangan di laman resmi Kementerian Luar Negeri China, Jumat (24/10/2025).

ADVERTISEMENT

China tidak secara langsung menjawab soal utang proyek Whoosh. Namun, Beijing memastikan tetap siap bekerja sama untuk memfasilitasi operasional proyek tersebut.

"Perlu ditegaskan bahwa, ketika menilai proyek kereta api cepat, selain angka-angka keuangan dan indikator ekonomi, manfaat publik dan imbal hasil komprehensifnya juga harus dipertimbangkan. Tiongkok siap bekerja sama dengan Indonesia untuk terus memfasilitasi pengoperasian kereta api cepat Jakarta-Bandung yang berkualitas tinggi sehingga proyek ini akan memainkan peran yang lebih besar dalam mendorong pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia serta meningkatkan konektivitas kawasan," tutup keterangan tersebut.

Luhut: Utang Kereta Cepat Tinggal Restrukturisasi

Isu penyelesaian utang proyek kereta cepat juga menjadi perhatian Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menilai heboh soal utang yang dikaitkan dengan APBN tidak perlu terjadi karena saat ini tinggal melalui proses restrukturisasi.

Sebagai pejabat yang turut menangani proyek sejak awal, Luhut mengakui kondisi keuangan proyek kereta cepat memang tidak baik. Saat menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, ia sempat bernegosiasi dengan pihak China untuk memperbaiki kondisi tersebut.

"Restructuring saya sudah bicara dengan China karena saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya terima sudah busuk itu barang. Kita coba perbaiki, kita audit BPKP, kemudian kita berunding dengan China," kata Luhut dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Menurutnya, restrukturisasi disetujui China meski prosesnya sempat tertunda karena adanya pergantian pemerintahan.

Tim Indonesia Siap ke China

Sementara itu, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) memastikan akan mengirim tim ke China untuk membahas negosiasi utang proyek Whoosh. Hal ini disampaikan Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria.

Poin negosiasi yang akan dibahas mencakup tenor pinjaman, bunga utang, hingga mata uang yang digunakan. Dony tidak menjelaskan kapan tim negosiator akan berangkat ke China.

"Kami akan berangkat lagi, juga untuk menegosiasikan mengenai term daripada pinjaman ini. Ini menjadi point of negosiasi kita. Kan berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, kemudian juga ada beberapa mata uang yang juga akan kita diskusikan," ujar Dony di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (23/10/2025).

Ia menambahkan, pembahasan utang kereta cepat juga melibatkan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Danantara Nego ke China Bahas Restrukturisasi Utang KCIC"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads