Pemerintah Anggarkan Rp 3 Triliun untuk PT Pelni Beli 3 Kapal Baru

Pemerintah Anggarkan Rp 3 Triliun untuk PT Pelni Beli 3 Kapal Baru

Yufengki Bria - detikBali
Kamis, 09 Okt 2025 23:46 WIB
Humas PT Pelni, Ditto Pappilanda (kiri) dan Kepala Cabang PT Pelni Kupang, Selamat Yanuardi, saat diwawancarai wartawan di Kota Kupang, NTT, Kamis (9/10/2025) malam. (Yufengki Bria/detikBali).
Foto: Humas PT Pelni, Ditto Pappilanda (kiri) dan Kepala Cabang PT Pelni Kupang, Selamat Yanuardi, saat diwawancarai wartawan di Kota Kupang, NTT, Kamis (9/10/2025) malam. (Yufengki Bria/detikBali)
Jakarta -

Pemerintah pusat tengah menganggarkan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk pengadaan kapal penumpang baru PT Pelni. Kapal itu akan KM Umsini, KM Kelimutu dan KM Lawit. Sebab, tiga kapal tersebut sudah berumur di atas usia teknis.

"Kami sudah dapatkan ketok palu dari DPR RI beberapa waktu lalu untuk pelunasan tiga kapal penumpang baru. Sehingga perusahaan sedang mendapatkan total penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2024 dan 2025 sebesar Rp 3 triliun," ujar Humas PT Pelni, Ditto Pappilanda, kepada wartawan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (9/10/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditto menjelaskan jika proses pembelian itu berjalan lancar, maka tiga kapal tersebut dipastikan akan beroperasi pada 2028. Menurutnya, KM Umsini dan KM Lawit yang selama ini beroperasi di NTT akan digantikan dengan dua kapal baru.

"Jadi masyarakat yang sudah terbiasa dengan dua kapal itu, silakan bernostalgia dan rawat kapalnya sebaik mungkin karena Insyaallah, kami akan menggantikannya," jelas Ditto.

ADVERTISEMENT

Tiga kapal tersebut, Ditto berujar, memiliki kapasitas tampung atau tipe 1000. Khusus NTT, terdapat 11 kapal yang selama ini beroperasi. Perinciannya, 7 kapal penumpang fokus melayani rute ke Kupang, tiga kapal perintis, serta kapal tol laut dan ready.

"Jadi paling lengkap dan banyak kapal itu ada di NTT karena merupakan wilayah kepulauan," terang Ditto.

Ditto mengatakan kapal milik PT Pelni berjumlah 26 kapal. Namun, 12 di antaranya sudah lewat usia teknis, sehingga manajemen secara bertahap akan menggantinya dengan dukungan penuh dari pemerintah.

"Setiap tahun kami akan ajukan PMN hingga akhir tahun 2029 untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk bisa beli kapal baru agar 12 kapal itu bisa diganti bertahap dengan kapal baru," kata Ditto.

"Jadi kapal yang dibeli akan menjadi kapal pengganti, bukan penambahan. Sekalipun sudah datangkan kapal baru, jumlah kapal milik PT Pelni tetap 26," lanjut Ditto.

Disinggung terkait rencana penambahan trayek baru di Indonesia, Ditto mengaku sedang dalam pembahasan dengan Kementerian Perhubungan, tetapi ia enggan membocorkan trayek tersebut itu dimana saja.

"Itu sedang dalam pembahasan jadi saya belum bisa sampaikan di sini karena mekanisme penambahan trayek itu berdasarkan usulan dari pemda masing-masing juga," beber Ditto.

Kepala Cabang PT Pelni Kupang, Selamat Yanuardi, menambahkan tantangan selama ini di NTT, yaitu tipe pelabuhannya masih didominasi tipe kecil. Pelabuhan yang bisa melayani kapal dengan kapasitas besar itu Pelabuhan Tenau, Kupang.

"Misalkan pelabuhan di Waingapu, Ende, dan Labuan Bajo, iti tidak bisa layani kapal besar. Sehingga pemerintah mengambil kebijakan untuk pengadaan kapal tipe 1000 itu karena pelabuhannya kecil," kata Selamat.

Sebelumnya, PT Pelni berencana membeli tiga kapal untuk melayani penumpang di sejumlah perairan di Indonesia. Tiga kapal itu dibeli seharga Rp 4,5 triliun.

"Kami rapat terakhir kemarin untuk harmonisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran (TA) 2024, alokasi untuk Pelni itu Rp 1,5 triliun untuk uang muka pembelian tiga kapal penumpang," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pelni (Persero), Anik Hidayati, di Dermaga 1 Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (17/12/2024).




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads