Jalin MoU dengan Jerman, Melki: NTT Siap Jadi Poros Garam Nasional

Jalin MoU dengan Jerman, Melki: NTT Siap Jadi Poros Garam Nasional

Simon Selly - detikBali
Selasa, 07 Okt 2025 21:44 WIB
Suasana saat penandatangan MoU dengan K-Utech Salt Technology Germany dan PT Garam di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Foto: Suasana saat penandatangan MoU dengan K-Utech Salt Technology Germany dan PT Garam di Jakarta, Selasa (7/10/2025). (Dok. Pemprov NTB)
Kupang -

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama dengan Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Falentinus Desaelle Kebo, Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, Bupati Sabu Raijua Krisman Riwu Kore, dan Bupati Kupang Yosef Lede melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman pengembangan lahan dan industri garam dengan K-Utech Salt Technology Germany dan PT Garam. MoU ditandatangani di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Melki menjelaskan MoU yang dilakukan bersama keempat bupati ini merupakan langkah strategis nasional untuk mewujudkan swasembada garam Indonesia. Dia menegaskan NTT siap menjadi poros garam nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Melki, langkah ini adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mewujudkan swasembada garam Indonesia, dengan dukungan penuh dari Kementerian PPN/Bappenas serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"NTT siap menjadi poros garam nasional, memberi kontribusi nyata bagi kemandirian bangsa. Dari laut biru NTT, kita menyalakan terang untuk Indonesia yang berdikari," tegas Melki melalui telepon.

ADVERTISEMENT

Melki mengatakan NTT sangat bersyukur atas dukungan dari Kementerian PPN/Bappenas, yang menjelaskan pentingnya tambak garam berbasis teknologi melalui rencana pembangunan Indonesia International Salt Institute. Ini akan menjadi pusat inovasi untuk pengembangan garam nasional.

"Kami bersyukur atas semangat dan dukungan luar biasa dari Menteri PPN/Bappenas Pak Rachmat Pambudy yang menegaskan pentingnya membangun nilai tambak garam berbasis pengetahuan dan teknologi melalui rencana pendirian Indonesia International Salt Institute," terang politikus Golkar itu.

Menurut Melki, Kementerian KP juga berkomitmen Indonesia akan setop impor garam dari luar. "Pak Sakti Wahyu Trenggono, juga menegaskan komitmen pemerintah bahwa pada akhir 2027 Indonesia akan berhenti impor garam. Saat ini Kabupaten Rote Ndao, akan menjadi lokasi pertama pengembangan dengan total potensi lahan lebih dari 13.000 hektare-tahap awal seluas 1.192 hektare akan segera dimulai," katanya.

Selain akan mencetak garam berkualitas tinggi, program ini akan membuka lapangan kerja baru masyarakat di Kabupaten Rote Ndao. "Ini juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat hingga 2,5 kali UMR," tandas mantan anggota DPR RI itu.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads