Pemerintah Indonesia memudahkan peluang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk ekspor produk-produknya. Kemudahan itu berlandaskan perjanjian Pemerintah Indonesia dengan Uni Eropa melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang baru saja ditandatangani di Nusa Dua, Bali, Selasa (23/9/2025).
"Kami punya early harvest program yang akan kami dorong untuk bisa berjalan, salah satunya tadi terkait dengan UMKM," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers seusai penandatanganan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga mengatakan selama ini pelaku UMKM merasa kesulitan untuk ekspor karena birokrasi yang sangat ketat. "Namun dengan EU-CEPA ini diharapkan kita akan memberikan semacam window atau guidance bagaimana mereka bisa mengekspor lebih mudah," jelas Airlangga.
Mantan Ketum Partai Golkar itu mencontohkan beberapa produk lokal yang mampu diekspor ke Uni Eropa seperti kopi dan kakao. Selain itu, UMKM di sektor tekstil, aparel, makanan dan minuman hingga furnitur juga berpeluang mudah diekspor.
"Namun tidak menutup yang nilai tambah tinggi termasuk critical mineral. Critical mineral sekarang kita juga sudah mengerjasamakan dengan investor dari Eropa," ungkap Airlangga.
Selain itu, Airlangga melanjutkan, kerjasama ini juga berpeluang bagi pelaku usaha di sektor otomotif. Ia mengatakan Indonesia saat ini gencar untuk pengembangan kendaraan listrik dapat disuplai dari eropa.
"Untuk agriculture product seperti tadi eropa butuh palm oil dan itu yang kami akan supply dan Indonesia butuh padat modal," pungkas Airlangga.
(nor/nor)











































