PT BIBU Panji Sakti resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT LEN Industri dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Kerja sama ini disebut menjadi langkah penting dalam percepatan pembangunan Bandara Bali Utara yang ditargetkan berstandar internasional.
Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko, menegaskan penandatanganan MoU tersebut memiliki tujuan utama mendukung komitmen Presiden Prabowo Subianto membangun Bandara Bali Utara setara Changi (Singapura) dan Hong Kong International Airport.
"Beliau sudah menyampaikan langsung saat berada di Denpasar, 9 November 2024, bahwa akan membangun bandara Bali Utara dengan standar dunia. Untuk itu, kami menggandeng PT LEN bersama jajaran anak perusahaannya sebagai ahli teknologi dalam negeri," jelas Erwanto, Sabtu (13/9/2025).
Peran PTDI
Selain PT LEN Industri, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) juga dilibatkan. Menurut Erwanto, PTDI berperan penting dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang aviasi.
"PTDIrgantara Indonesia ini luar biasa. Mereka juga sudah menjalin kerja sama dengan Letkol Wisnu untuk menyiapkan tenaga kerja terampil di bidang aviasi yang akan mensuport bandara kita ke depan. Jadi, kita saling melengkapi," tambahnya.
Erwanto menyampaikan pihaknya menargetkan peletakan batu pertama (groundbreaking) dapat segera dilakukan.
"Kami akan meminta Presiden untuk segera melakukan groundbreaking, jangan terlalu lama. Karena waktu semakin cepat dan kebutuhan semakin mendesak. Kami berharap kerja sama ini menjadi percepatan nyata untuk mewujudkan bandara Bali Utara," tegasnya.
PTDI Fokus Ekosistem MRO dan SDM
CEO PT Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan, mengatakan pihaknya akan terlibat aktif dalam pengembangan industri penerbangan melalui kerja sama dengan PT BIBU Panji Sakti. Keberadaan bisnis Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) disebut menjadi salah satu aspek penting dalam pengoperasian bandara berskala internasional.
"Begitu saya melihat proyek Bandara Internasional Bali Utara, saya meyakini bandara ini akan menjadi bandara besar. Maka keberadaan bisnis MRO menjadi sesuatu yang mandatory. Dari situlah PTDI merasa terpanggil untuk berkontribusi. Itu pula yang melandasi penandatanganan MoU antara PTDI dengan PT BIBU Panji Sakti," ujar Gita.
Dalam kerja sama ini, PTDI akan fokus membangun ekosistem industri MRO sekaligus menyiapkan SDM berkualitas.
Menurut Gita, pihaknya tengah mengembangkan Authorized Maintenance Training Organization (AMTO) di Bali International Flight Academy (BIFA), tepatnya di Bandar Udara Letkol Wisnu. Program ini disebut akan segera dijalankan untuk menghasilkan tenaga bersertifikat di bidang pemeliharaan pesawat.
"AMTO ini kan menciptakan SDM yang certified untuk kegiatan pemeliharaan pesawat. Kami ingin lebih memfokuskan bagaimana meng-leverage SDM di Bali agar siap bersaing di industri penerbangan," tambahnya.
Simak Video "Video: Pengalaman Melihat Berbagai Pesawat Legendaris Rancangan Anak Bangsa"
(dpw/dpw)