Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menanggapi keluhan warga yang kesulitan mendapatkan pasokan gas LPG 3 kilogram atau gas melon, khususnya di Desa Tegal Harum, Denpasar Barat. Budi mengatakan, subsidi negara untuk LPG sudah sangat besar, mencapai hampir Rp 87,6 triliun pada 2025.
"Kami ingin mendiskusikan agar aturan-aturan ini bisa direlaksasi. Agar subsidi negara tepat sasaran," ujar Budi, Jumat (8/8/2025).
Ia mengakui, subsidi LPG belum sepenuhnya tepat sasaran, padahal anggaran yang dikeluarkan negara cukup besar untuk membantu masyarakat kurang mampu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan warga membeli gas dengan harga yang tinggi, sementara negara sudah mensubsidi dengan jumlah yang besar," jelasnya.
Budi berharap Koperasi Merah Putih Indonesia dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Pokoknya, Kopdes Merah Putih ini eranya rakyat untung duluan," imbuhnya.
Kepala Desa Tegal Harum I Komang Adi Widiantara mengakui ada tantangan terkait pasokan gas di Koperasi Merah Putih Tegal Harum. Ia menjelaskan, sebelumnya koperasi berstatus pangkalan dengan pasokan 50 tabung gas per hari. Namun sejak awal Agustus, statusnya berubah menjadi sub-pangkalan dengan pasokan hanya 10 tabung per hari.
"Status kami dulu itu menjadi pangkalan. Kami diberikan pasokan 50 gas setiap hari, kemudian di awal bulan Agustus status kami turun menjadi sub-pangkalan dengan pasokan hanya 10 gas setiap harinya," ujar Komang Adi Widiantara.
Menurutnya, sebelum penurunan status, permintaan gas bisa mencapai 10-20 tabung per hari, bahkan lebih. Setelah status berubah, permintaan turun menjadi 4-5 tabung per hari.
"Itu merupakan tantangan kita untuk bisa meningkatkan. Tadi sudah disampaikan lagi, kondisinya dari sub-pangkalan menjadi pangkalan, semoga benar itu," imbuhnya.
Selain pasokan gas, Koperasi Merah Putih Tegal Harum juga memiliki layanan simpan pinjam. Komang Adi menyebut sudah ada 25 nasabah yang mendaftar, dengan total pinjaman mencapai Rp 900 juta.
"Sekarang aja sudah ada 25 nasabah, kurang lebih pinjaman secara total Rp 900 juta. Ya paling tidak itu bisa membantu UMKM kita dalam memperoleh stimulus usahanya," pungkasnya.
(dpw/dpw)