Pengusaha Bongkar Kamar Hotel Imbas Larangan Parkir di Pusat Kota Labuan Bajo

Pengusaha Bongkar Kamar Hotel Imbas Larangan Parkir di Pusat Kota Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 29 Jul 2025 07:49 WIB
Kamar hotel di Jalan Soekarno-Hatta Labuan Bajo dibongkar untuk lahan parkir. (Dok. Matheus Saniang Naga Siagian)
Foto: Kamar hotel di Jalan Soekarno-Hatta Labuan Bajo dibongkar untuk lahan parkir. (Dok pribadi Matheus Saniang Naga Siagian)
Manggarai Barat -

Pengusaha hotel dan restoran di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Matheus Saniang Naga Siagian, memilih membongkar salah satu kamar hotelnya di tengah polemik larangan parkir di Jalan Soekarno-Hatta Labuan Bajo. Kamar hotel yang dibongkar itu disulap jadi lahan parkir mobil seluas 70 meter persegi (m2).

Beberapa pekan terakhir sejumlah pemilik usaha di sepanjang jalan Soekarno-Hatta protes larangan parkir oleh Pemkab Manggarai Barat setempat karena mematikan usaha mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak ingin hanya mengeluh, saya ingin jadi bagian dari solusi. Kota ini milik kita semua," ujar Matheus, Senin (28/7/2025).

Sebelumnya, ia telah memiliki lahan parkir motor seluas 50 m2 di depan Green Cherry Restaurant miliknya di Jalan Soekarno-Hatta tersebut. Dalam waktu dekat, lahan depan NY Crab Seafood Restaurant juga akan diubah menjadi parkir tambahan seluas 40 m2.

ADVERTISEMENT

Matheus kemudian mempertanyakan ketegasan pemerintah dalam menerapkan aturan yang adil. Ia menyoroti pengalaman pribadinya saat mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Ia mengaku pernah diminta membongkar bagian depan hotel lantai tiga miliknya dan mundur 5,5 meter dari jalan, agar IMB itu keluar.

Namun, Matheus menyayangkan adanya bangunan lain yang tidak mundur sesuai ketentuan tetapi diberi IMB hanya dengan menyertakan surat kesediaan dibongkar jika diperlukan.

"Saya hanya minta keadilan. Jangan tebang pilih. Kalau mau tertib, tertibkan semuanya, termasuk Jalan Soekarno-Hatta bagian atas. Bus besar parkir setiap hari di depan (restoran) Taman Laut, itu dibiarkan saja," tegasnya.

Matheus juga memberikan sejumlah solusi jangka panjang mengatasi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan wisatawan di Labuan Bajo. Ia mengusulkan penyediaan shuttle bus gratis yang berputar hanya di sekitar Jalan Soekarno Hatta dan embangunan titik parkir setiap 100 meter di kawasan strategis.

Berikutnya, Matheus mengusulkan, pemindahan aktivitas kapal feri dan Pelni di Pelabuhan Marina Labuan Bajo ke Pelabuhan Multipurpose Rangko, agar pusat kota tidak lagi padat dan bising.

"Penataan Jalan Soekarno-Hatta bagian belakang (waterfront) menjadi jalur satu arah, sekaligus zona parkir besar dan nyaman yang bisa dihubungkan langsung ke bagian depan kota," katanya.

Diketahui, kawasan di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Labuan Bajo merupakan salah satu pusat ekonomi Labuan Bajo. Berbagai tempat usaha berderet di ruas jalan satu arah itu. Mulai dari coffee shop yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara, penginapan, restoran, dan jenis usaha lainnya.

Mulai bulan lalu, pemerintah melarang kendaraan parkir di tepi jalan satu arah tersebut untuk mencegah kemacetan. Personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Manggarai Barat menggembosi ban mobil yang parkir di sana. Polisi juga mengangkut puluhan sepeda motor yang parkir sembarangan di ruas jalan tersebut.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Momen Uskup Labuan Bajo Pimpin Ibadat Jalan Salib untuk Tahanan"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads