Kurang dari dua pekan menjelang Idulfitri atau Lebaran, penumpang bus yang hendak mudik ke kampung halaman mulai ramai. Selain menghindari kemacetan, mereka mudik jauh-jauh hari untuk mengantisipasi kenaikan harga tiket.
Salah satunya adalah Nova. Perempuan asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu memilih berangkat lebih awal demi menghemat ongkos mudik.
"Mau ke Jakarta. Ya karena biar tidak kena harga tiket yang mahal, makanya berangkat di awal," ujar Nova saat ditemui di kantor utama PT Gunung Harta, Jalan Ngurai Rai, Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin (17/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nova yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta itu setiap tahun memang selalu mudik di momen Lebaran. Dia pun seringkali menggunakan bus setiap mudik. "Setiap tahun pasti pulang ke Jakarta. Tadi dapat harga tiket per orang Rp 600 ribu," lanjutnya.
Pemudik lainnya adalah Eko Susanto (34), asal Krapyak, Semarang, Jawa Tengah. Selain alasan harga tiket yang masih terjangkau, Eko mengaku mudik lebih awal karena menghindari penumpukan penumpang saat arus mudik. Saat ini, Eko masih bisa mendapat tiket dengan harga normal untuk rute Denpasar-Semarang, yakni Rp 380 ribu.
"Untuk menghindari kemacetan, penumpukan penumpang juga. Di sisi lain ya harga tiket masih terjangkau," ujar Eko yang berangkat mudik bersama dua rekan kerjanya di Tabanan.
Sementara itu, Komisaris PT Gunung Harta I Wayan Sutika mengatakan hari ini merupakan hari terakhir tiket bus dibanderol dengan harga normal. "Untuk tiket hari ini masih normal, tapi besok mulai naik," jelasnya.
Sutika mengungkapkan ada beberapa kota tujuan yang paling diminati. "Sampai ini paling banyak ke Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, dan Yogyakarta," imbuhnya.
Berikut harga tiket bus Gunung Harga dengan beragam tujuan:
- Denpasar-Jakarta Rp 600-620 ribu.
- Denpasar-Yogyakarta-Semarang Rp 380 ribu.
- Denpasar-Bandung Rp 580 ribu.
- Denpasar-Surabaya-Madura Rp 280 ribu.
- Denpasar-Malang Rp 300 ribu.
- Denpasar-Blitar-Tulung Agung Rp 280 ribu.
(hsa/hsa)