.webp)
Armada bus Trans Metro Dewata (TMD) yang dijual bertambah empat unit. Konsorsium perusahaan operator TMD menjual empat bus itu ke sebuah perusahaan transportasi di Makassar, Sulawesi Selatan. Dengan 30 unit yang sudah terjual, kini bus TMD tersisa 75 unit.
"Ya, sudah dijual lagi. Ke PO (perusahaan otobus) mana saya belum update. Tapi yang pasti sudah laku. Sejak Senin (3/3/2025) kemarin," kata Manajer Operasional PT Satria Trans Jaya Ida Bagus Eka Budi saat dihubungi detikBali, Rabu (5/3/2025).
Budi menjelaskan dana hasil penjualan lima unit dari 30 bus TMD dipakai untuk membiayai operasional perusahaan. Mulai dari gaji karyawan, perawatan 75 unit bus yang tersisa, hingga operasional lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nasib 105 Armada Bus Trans Metro Dewata |
Sedangkan sisanya merupakan 25 persen dari total saham kepemilikan pengelolaan TMD. Dana hasil penjualannya sudah diserahkan ke PT Dewata Transport sebagai salah satu konsorsium pemegang saham.
"Yang 25 persen itu haknya mereka (PT Dewata Transport). Itulah maka jadi pembagian saham. Dikonversi (ke) saham," kata Budi.
Budi mengatakan belum ada rencana penjualan bus lagi setelah 30 unit tersebut terjual. Dia hanya menunggu janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali agar operasional bus TMD kembali diaktifkan.
"Info terakhir dari pimpinan, nggak ada (bus TMD lain yang akan dijual). Sudah cukup. Mudah-mudahan segera ada keputusan kapan kami akan jalan. Supaya manajemen dapat bersikap kembali," katanya.
Menurut Budi, dana hasil penjualan bus sejauh ini masih cukup untuk menutup biaya operasional PT Satria Trans Jaya sebagai operator hingga Juni 2025. Kalaupun operasional bus TMD molor lagi, Budi menegaskan pihaknya akan mengambil langkah tertentu.
"Sementara kami menunggu keputusan dari Gubernur Bali Wayan Koster. Kalau lewat (melebihi batas waktu mulai operasional bus TMD yang dijanjikan) manajemen akan bersikap," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 26 bus TMD telah terjual sejak Selasa (25/2/2025). Sebanyak 25 bus TMD dibeli oleh perusahaan transportasi asal Jawa Timur, PO Bagong Transport, sementara satu unit lainnya dibeli oleh seorang individu.
Penjualan puluhan unit bus ini dilakukan untuk membiayai operasional dan gaji karyawan PT Satria Trans Jaya sebagai operator, setelah salah satu investor mundur.
(hsa/iws)
