Penyedia yang ingin bergabung memasarkan keterampilan atau jasanya di aplikasi Skedul, wajib memiliki sertifikat keahlian. Skedul adalah aplikasi penyedia jasa dan penjadwalan yang dibentuk pada November 2023 dan dapat diunduh di Google Play Store dan Apple App Store.
"Ya, ada pilihan (menu di aplikasi Skedul) upload sertifikat," kata CEO Skedul, Teddy Junifer Kurniawan Manangka disela peresmian di Kuta, Kabupaten Badung, Senin (10/2/2025).
Teddy mengatakan tidak hanya wajib mengunggah sertifikat resmi keahlian di aplikasi Skedul. Pelaku usaha jasa yang ingin bergabung dan memasarkan jasanya di aplikasi itu wajib mengunggah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga dokumen lain yang wajib diunggah ke aplikasi Skedul, termasuk foto diri dan jenis usahanya. Kewajiban itu juga berlaku untuk pelaku jasa yang sudah berbentuk badan usaha. Semua tata cara mendaftar dan bergabung sebagai penyedia jasa di aplikasi Skedul sudah ditayangkan di YouTube.
"Kalau dia bisnis ada upload (dokumen) legalitasnya, selain foto. Verifikasi tentu akan kami lakukan dengan badan terkait. Sebagai aplikasi yang terdaftar di Kementerian Informasi dan Digital, kami punya akses dengan pemerintah," kata Teddy.
Teddy mengatakan, ada 140 jenis jasa yang tergabung dalam 13 kategori yang dapat digunakan konsumen di aplikasi Skedul. Hanya saja, saat ini, semua jasa dan layanan lain cuma untuk beroperasi di 13 area di Bali saja.
Antara lain, di Denpasar, Jimbaran, Kuta, Sanur, Dalung, Seminyak, Kerobokan, Ungasan, Legian, Canggu, Ubud, Gianyar, dan Tanjung Benoa.
Semua transaksi dari penggunaan jasa dari pelanggan ke penyedia, dilakukan melalui aplikasi, sama seperti market place pada umumnya. Teddy mengeklaim aplikasi Skedul punya prospek bagus bagi penyedia jasa untuk memasarkan jasa dan keahliannya.
"Partner bisa mengatur avilibility (kesanggupan/ketersediaan), melihat berapa bookingan (pesanan) yang masuk, dan berapa uang yang masuk. Partner membagi hasil ke kami 10 persen untuk biaya transaksi, biaya aplikasi, dan semua biaya," jelasnya.
Founder Skedul, Imran Sudradjat, mengungkapkan sudah berinvestasi miliaran rupiah di aplikasi itu. Dia menegaskan semua penyedia jasa di Skedul terjamin kualitas dan harga layanannya.
"Saya solo investor. Saya sudah investasi M (miliaran). Karenanya, saya mengumpulkan banyak orang (penyedia jasa) dari Sulawesi Utara, Jakarta, Yogyakarta, Bali. Kami mengumpulkan orang yang tepat dengan keahlian yang tepat juga," kata Imran.
Dia mengeklaim aplikasi Skedul menjamin keamanan dari segala aspek bagi pengguna dan penyedia jasa. Mulai dari soal pembayaran dan penjadwalan ulang jika terjadi hal-hal darurat.
"Kami menjamin keamanan dan komunikasi adalah kunci. Komunikasi antara penyedia jasa dan pengguna. Pembayaran juga aman dan cepat. Termasuk soal pengubahan jadwal," katanya.
Diberitakan sebelumnya, konsep aplikasi Skedul mirip pasar online atau marketplace. Hanya, fitur utama dari aplikasi itu adalah jual beli jasa.
Ada 13 kategori jasa yang dapat dimanfaatkan atau dipesan pengguna aplikasi. Beberapa di antaranya, jasa di bidang otomotif, tempat wisata, kecantikan dan kesehatan, mode dan busana, makanan dan minuman, pendidikan, hingga seni.
Pengguna juga dapat memesan tiket pesawat dan kapal, serta menggunakan aplikasi itu untuk berbagi jadwal ke orang lain.
(hsa/gsp)