Aplikasi Skedul Hubungkan Pelanggan dengan 140 Penyedia Jasa di Bali

Aplikasi Skedul Hubungkan Pelanggan dengan 140 Penyedia Jasa di Bali

Aryo Mahendro - detikBali
Senin, 10 Feb 2025 17:05 WIB
CEO Skedul, Teddy Manangka, menunjukkan penampakan antarmuka aplikasi Skedul di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (10/2/2025). (Aryo Mahendro/detikBali).
Foto: CEO Skedul, Teddy Manangka, menunjukkan penampakan antarmuka aplikasi Skedul di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (10/2/2025). (Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Ingin memesan layanan jasa sejumlah bidang dengan penjadwalan yang baik di Bali? Aplikasi Skedul bisa menjadi salah satu solusi. Ada sebanyak 84 penyedia dan 140 bidang jasa di Bali yang dapat diakses masyarakat maupun wisatawan.

"Dengan aplikasi Skedul, kami kumpulkan semua jasa. Saat ini partner kami baru 140 yang ada di aplikasi Skedul. Berlaku untuk turis dan residence (masyarakat umum di Bali)," kata CEO Skedul, Teddy Manangka, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (10/2/2025).

Aplikasi Skedul bisa diunduh dengan cuma-cuma di Google Play store. Konsep aplikasinya, mirip pasar online atau marketplace. Hanya, fitur utama dari aplikasi itu adalah jual beli jasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada 13 kategori jasa yang dapat dimanfaatkan atau dipesan pengguna aplikasi. Beberapa di antaranya, jasa di bidang otomotif, tempat wisata, kecantikan dan kesehatan, mode dan busana, makanan dan minuman, pendidikan, hingga seni.

Pengguna juga dapat memesan tiket pesawat dan kapal, serta menggunakan aplikasi itu untuk berbagi jadwal ke orang lain.

"Kami membuat platform, satu untuk semua. Misalnya, kalau saya pengguna aplikasi, ingin cari gunting rambut (tukang cukur) pada malam sebelumnya. Biasanya (tempat cukur) sudah tutup ya, nah dengan aplikasi ini bisa pesan tukang potong rambut ke rumah," kata Teddy.

ADVERTISEMENT

"Kalau pemilik bisnis, bisa nyodorin aplikasi Skedul. Nanti bisa booking jasa saya. Kemitraan ini terbuka untuk semua orang," imbuhnya.

Tak hanya untuk pelanggan, ada fitur yang diperuntukkan bagi orang-orang dengan keterampilan tertentu, yang ingin bergabung dengan Skedul untuk memasarkan jasanya. Semua transaksi dari penggunaan jasa dari pelanggan ke penyedia, dilakukan melalui aplikasi, sama seperti market place pada umumnya.

"Setiap penyedia jasa dapat melihat sendiri di dasbornya. Penghasilannya sudah berapa dan bookingan sudah berapa. Mereka (penyedia jasa) dapat tarik langsung uangnya," jelasnya.

Teddy mengklaim pengguna dapat mencari banyak jenis jasa yang dibutuhkan di aplikasi itu. Menurutnya, Skedul punya prospek bagus bagi penyedia jasa untuk memasarkan jasa dan keahliannya.

"Semua orang yang punya skill bisa mendapatkan income (pendapatan). Tour driver, mengajar tari Bali, ngajar musik, ngajar gamelan, mau apa saja mereka bisa join Skedul.

Founder Skedul, Imran Sudradjat, mengatakan aplikasi buatannya itu baru di lingkup Bali saja. Dia menargetkan 100 ribu unduhan aplikasi dari Google Play Store saat ini.

"Kami berharap ada 100 ribu download. Itu berarti ada 100 ribu kesempatan bagi teman-teman di Bali," kata Imran.

Dia mengatakan perkembangan sektor pariwisata di Bali yang cukup maju, didukung dengan banyak wisatawan domestik dan asing, membuat perusahaan pemula (start up) seperti Skedul punya prospek bagus. Sehingga, banyak masyarakat yang terbantu memasarkan keahliannya.

"Kami membantu turis dan terutama masyarakat lokal yang punya keterampilan bagus. Karena, kami membantu memasarkan jasa mereka, menemukan pelanggan untuk mereka, melalui platform ini," katanya.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads