Anggaran Pemerintah untuk Pangan Naik Tajam Jadi Rp 159 Triliun

Anggaran Pemerintah untuk Pangan Naik Tajam Jadi Rp 159 Triliun

Ilyas Fadilah - detikBali
Sabtu, 04 Jan 2025 14:33 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (8/11). Sri Mulyani melaporkan APBN defisit Rp 309,2 triliun.
Foto: Menkeu Sri Mulyani Indrawati. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan anggaran pemerintah untuk ketahanan pangan melonjak signifikan menjadi Rp 159 triliun pada 2024. Angka ini mengalami peningkatan sekitar 30% dibandingkan 2023 sebesar Rp 115 triliun.

"Tahun ini (2024) bahkan kami menaikkan anggaran untuk ketahanan pangan itu mencapai Rp 159 triliun, ini naik luar biasa tinggi, hampir 30% sendiri. Tahun lalu (2023) itu cuma Rp 115 triliun," ujar Sri Mulyani dilansir dari detikFinance, Sabtu (4/1/2025).

Menurut Sri Mulyani, program ketahanan pangan menjadi prioritas utama Presiden Prabowo Subianto seiring dengan tantangan global yang makin kompleks. "Presiden Prabowo menempatkan ini sebagai prioritas paling tinggi," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani menjelaskan pandemi COVID-19 menjadi pembelajaran penting bagi Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan. Situasi saat itu menyebabkan perdagangan global terhenti dan negara-negara dengan stok pangan memadai enggan berbagi atau menjualnya ke negara lain karena tidak tahu mengenai waktu pandemi berakhir.

"Terutama semenjak pandemi ya, dan kita semua tahu waktu pandemi kan semua perdagangan berhenti di seluruh dunia. Sehingga setiap negara merasakan, oh kita punya stok makanan cukup nggak untuk penduduk kita sendiri," jelas Bendahara Negara itu.

ADVERTISEMENT

Sri Mulyani menekankan pandemi COVID-19 membuat Indonesia makin menyadari pentingnya memiliki ketahanan pangan yang kuat untuk menghadapi situasi darurat di masa depan. "Kita menjadi makin serius untuk menyebutkan bahwa pangan dan ketahanan pangan itu adalah sesuatu yang luar biasa penting," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Hide Ads