Nasib Tol Gilimanuk-Mengwi Belum Jelas, Warga Jembrana Resah

Nasib Tol Gilimanuk-Mengwi Belum Jelas, Warga Jembrana Resah

Sui Suadnyana, Putu Adi - detikBali
Rabu, 18 Des 2024 22:04 WIB
Salah satu ruas lahan proyek tol Gilimanuk-Mengw idi Kecamatan Pekutatan, Jembrana, beberapa waktu lalu. (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Foto: Salah satu ruas lahan proyek tol Gilimanuk-Mengwi di Kecamatan Pekutatan, Jembrana, beberapa waktu lalu. (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Jembrana -

Proyek pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang telah dimulai sejak 2022 hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar bagi warga yang terdampak. Ketidakpastian informasi mengenai kelanjutan proyek ini membuat warga resah dan berharap ada kejelasan.

"Awalnya kami dijanjikan pembangunan akan dilanjutkan pada September tahun lalu. Namun, nyatanya tidak. Kemudian, muncul informasi baru bahwa pembangunan akan dimulai pada tahun 2025," ungkap salah seorang warga Desa Batuagung, Ida Bagus Kade Diarma, saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (18/12/2024).

Selain ketidakpastian soal waktu pelaksanaan, warga juga masih menantikan kejelasan mengenai ganti rugi lahan yang terdampak. "Sampai saat ini belum ada proses pengukuran dan penilaian ganti rugi dari pemerintah. Padahal, kami sangat membutuhkan kepastian ini untuk merencanakan masa depan," ungkap Diarma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi makin diperparah dengan adanya warga yang terpaksa sudah pindah rumah karena lahan mereka terdampak proyek jalan tol. Warga di eks perumahan karyawan perkebunan Bali di Kecamatan Pekutatan misalnya yang sudah dipindahkan karena lahan terdampak pembangunan Taman Kerti Bali Semesta (TKBS).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Sudiarta, menjelaskan proses pembebasan lahan untuk proyek Tol Gilimanuk-Mengwi masih berfokus pada lahan milik Perumda Bali. "Pembebasan lahan Perumda Bali sudah selesai. Untuk lahan warga, kami masih menunggu informasi lebih lanjut," ungkapnya.

Sudiarta menambahkan proses pembebasan lahan warga akan dilakukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. "Proses pembebasan lahan warga akan dimulai pada tahun 2025. Perlu diketahui, luas lahan Perumda Bali yang sudah dibebaskan saja mencapai lebih dari 35 hektare," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan proyek-proyek tol baru disetop. Namun, proyek Tol Gilimanuk-Mengwi yang sudah memasuki tahap lelang dipastikan jalan terus.

"Ada instruksi dari Presiden Prabowo waktu itu untuk menghentikan beberapa proyek-proyek besar. Nah tol juga terdampak, tetapi yang kami akan hentikan dahulu, itu adalah proyek-proyek yang belum berjalan," kata Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono Wibowo dalam Media Gathering Nataru 2024/2025 ASTRA Infra Group di Amanaia Menteng, Jakarta, Selasa (17/12/2024), dikutip dari detikFinance.

Meski begitu, Sony menyebut tol-tol yang sudah konstruksi hingga melakukan studi kelayakan akan tetap dilanjutkan.

"Jadi tol-tol yang terkait dengan konstruksi, yang sudah mulai FS (feasibility study), yang sudah mulai pelelangan, itu akan tetap berjalan. Ini informasi juga buat teman-teman media karena ada kekhawatiran semua tol berhenti, tidak. Kami akan tetap melanjutkan yang sudah berkontrak," tegasnya.

Sony mencontohkan proyek pembangunan tol baru yang masih dalam rencana dan akan tertahan, yakni Tol Puncak dan ruas Tol Kulonprogo-Cilacap. Sementara proyek-proyek yang dalam tahap lelang, selain Tol Gilimanuk-Mengwi, ada Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Kedua proyek tol itu dipastikan jalan terus.




(hsa/gsp)

Hide Ads