UMKM di Bali Didorong Terapkan Inovasi dan Praktik Ekonomi Hijau

UMKM di Bali Didorong Terapkan Inovasi dan Praktik Ekonomi Hijau

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Minggu, 17 Nov 2024 20:23 WIB
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali, Erwin Soeriadimadja.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali, Erwin Soeriadimadja. (Foto: Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mendorong penguatan UMKM, terutama dalam menerapkan inovasi, dan praktik ekonomi hijau. Tujuannya, untuk meningkatkan daya saing UMKM di tingkat nasional dan internasional.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja pada acara Capacity Building UMKM 'Transformasi UMKM Bali: Inovasi Produk Unggulan untuk Peningkatan Daya Saing di Era Green Economy'.

Menurutnya, peningkatan kapasitas merupakan salah satu upaya pihaknya untuk mendorong penguatan UMKM. Khususnya dalam menerapkan inovasi, dan praktik ekonomi hijau untuk meningkatkan daya saing UMKM di tingkat nasional, dan internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengusaha UMKM berperan dalam menopang pertumbuhan ekonomi Bali dari yang sebelumnya negatif pada saat pandemi hingga mencapai pertumbuhan 5,43% pada triwulan III 2024. Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonominasional, serta membaiknya indikator kesejahteraan," ucapnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/11/2024).

Dia menilai UMKM di Bali perlu terus berinovasi untuk meningkatkan daya saing. Hal ini antara lain diwujudkan dengan bergabung dalam ekosistem digital.

ADVERTISEMENT

Serta masuk ke dalam rantai pasok nasional maupun global. Menurutnya, UMKM Bali juga harus mengambil peran dalam menghasilkan produk ramah lingkungan, mulai memikirkan, dan menerapkan prinsip green economy.

"Kami melihat perkembangan ekonomi hijau sebagai peluang besar yang harus dimanfaatkan oleh pengusaha UMKM
agar semakin eksis, dan berdaya saing," kata Erwin.

Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Anastuty K menjelaskan arah kebijakan BI dalam mengembangkan UMKM melalui beberapa program. Antara lain UMKM ekspor, UMKM pangan, UMKM digital, dan UMKM hijau.

Menurutnya, UMKM hijau tidak hanya tentang penggunaan bahan baku ramah lingkungan, namun juga terkait pengelolaan limbah. Pengusaha UMKM dapat mengolah limbah menjadi produk yang bernilai tambah baik diproduksi sendiri maupun bersinergi dengan pengusaha UMKM lainnya.

UMKM juga dapat menyentuh aspek keberlanjutan. Di antaranya melalui pemberdayaan perempuan, kaum difabel, dan masyarakat berpenghasilan rendah.

"Dengan dilaksanakannya program pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia, diharapkan pengusaha UMKM mampunaik kelas. Serta tetap bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Sehingga dapat berkontribusi pada ekonomi yang berkelanjutan," tuturnya.




(dpw/dpw)

Hide Ads