Gojek Promosikan Wisata Otentik Bali, MDA Ingatkan Aturan Desa Adat

Gojek Promosikan Wisata Otentik Bali, MDA Ingatkan Aturan Desa Adat

Aryo Mahendro - detikBali
Kamis, 17 Okt 2024 15:09 WIB
Diskusi Layanan Akses Wisata Otentik di Bali dari Gojek, Kamis (17/10/2024). (Aryo Mahendro/detikBali)
Foto: Diskusi Layanan Akses Wisata Otentik di Bali dari Gojek, Kamis (17/10/2024). (Aryo Mahendro/detikBali)
Badung -

PT Goto Gojek Tokopedia mempromosikan layanan perjalanan ke sejumlah destinasi tempat wisata asli atau otentik di Bali. Layanan bertajuk RajegBali itu menawarkan kemudahan melakukan pesanan perjalanan ke sejumlah destinasi wisata asli Bali dari Bandara Internasional Ngurah Rai.

"Yang sedang kami galakkan sekarang adalah wisata menuju ke objek yang sifatnya otentik," kata District Head Bali Gojek Rayi Bimantara di Kuta, Badung, Kamis (17/10/2024).

Rayi mengatakan program RajegBali ini dapat dipesan dari mana saja di Bali dengan layanan GoCar. Bagi pelanggan yang bepergian naik pesawat dan ingin berkunjung di objek wisata asli Bali, dapat memanfaatkan layanan GoBandara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Layanan itu melayani destinasi wisata otentik dengan mobil listrik. Bentuknya, berupa voucher yang dapat digunakan pelanggan seusai mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai. Saat ini, GoBandara dengan mobil listrik itu hanya tersedia di Bandara Bali saja.

"GoBandara itu voucher yang bisa digunakan dari airport untuk menuju destinasi wisata di Bali. Ada 25 mobil listrik yang beroperasi di bandara," kata Rayi.

ADVERTISEMENT

Rayi mengatakan ada lima atau lebih destinasi wisata di Bali yang masih asli. Di antara, sejumlah rumah makan, pura, dan tempat wisata yang masih asli nuansa Bali. Juga ada beberapa tempat wisata asli Bali yang rencananya akan dikolaborasikan.

"Kami akan bergerak objek wisata mana yang mungkin dapat kami kolaborasikan," katanya.

Patajuh Bandesa Agung Bidang Kerjasama, Informasi, Inovasi dan Pengelolaan Data, Majelis Desa Adat Provinsi Bali, I Made Abdi Negara mengapresiasi layanan perjalanan wisata RajegBali itu. Abdi mengingatkan agar wisatawan pengguna layanan itu tetap menaati aturan desa adat atau pararem.

"Jangan sampai kemudian ada hal-hal yang di luar kaidah yang penting bagi masyarakat. Misalnya, ada peraturan di satu tempat atau destinasi. Ada pararem dan awignya," kata Abdi.

Abdi berharap sejumlah tempat wisata di Bali yang masih asli dipromosikan tanpa melanggar aturan adat setempat dan tidak dieksploitasi berlebihan. Selain soal awig-awig, Abdi juga berharap layanan Gojek dapat menjadi akses ekonomi digital bagi warga setempat.

"1.500 desa adat sangat menarik untuk dipromosikan. Semua (desa adat di Bali) punya daya tariknya sendiri. Jadi, kami mendukung, selama itu positif bagi desa adat dan pengembangan sumber ekonomi baru di desa adat," katanya.




(nor/nor)

Hide Ads