Pemerintah Provinsi Bali kini sedang mengusulkan rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang mencakup empat jalur utama sebagai bagian dari upaya meningkatkan infrastruktur transportasi ramah lingkungan. Rencana ini melibatkan kerja sama dengan Korea Selatan untuk tahap awal studi kelayakan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal, menjelaskan studi kelayakan tahap pertama mencakup rute LRT dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menuju Seminyak. Studi kelayakan ini dalam proses dengan bantuan Korea Selatan.
Namun, Pemprov Bali memiliki ambisi lebih besar untuk memperluas jaringan transportasi publik berbasis LRT di seluruh Bali. Pemprov Bali bersama perserodanya sedang mengkaji kemungkinan perpanjangan rute ini hingga ke Canggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka juga mempertimbangkan untuk melibatkan skema public private partnership (PPP) atau mencari solusi pendanaan kreatif lainnya," ujar Risal dalam keterangannya, Minggu (13/10/2024), di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dilansir dari detikFinance.
Dalam usulannya, Bali merencanakan empat jalur LRT utama yang tidak hanya menghubungkan area-area strategis, tetapi juga mendukung pengembangan pariwisata dan infrastruktur hijau. Adapun empat jalur yang diusulkan sebagai berikut.
- Bandara Ngurah Rai-Canggu: menghubungkan bandara dengan kawasan wisata populer.
- Bandara Ngurah Rai-Denpasar melalui Sanur: rute yang dirancang untuk memperluas akses transportasi publik ke pusat kota.
- Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua: mendukung kawasan pariwisata internasional di Nusa Dua.
- Jalur Mengelilingi Pulau Bali: menghubungkan berbagai daerah di seluruh Bali.
Risal juga menambahkan rencana pembangunan LRT ini akan dilakukan secara underground (bawah tanah). Mekanisme itu dipilih lantaran mempertimbangkan kearifan lokal dan menghormati situs-situs tempat ibadah di Bali.
"Bali memiliki kekayaan budaya yang sangat dihormati sehingga pembangunan LRT akan dilakukan dengan memperhatikan lingkungan sekitar, terutama lokasi-lokasi suci yang ada di pulau ini," jelasnya.
Dengan inisiatif ini, Bali tidak hanya berfokus pada peningkatan aksesibilitas bagi wisatawan dan warga lokal, tetapi juga mengambil langkah signifikan dalam mewujudkan sistem transportasi yang ramah lingkungan dan modern.
Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!
(hsa/hsa)