.webp)
Sejumlah pengusaha lokal di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), panen omzet selama gelaran MotoGP Mandalika 2024. Salah satunya adalah Circuit Sport Bar, Grill & Resto, sebuah restoran yang berlokasi dekat Sirkuit Internasional Mandalika.
Sekitar puluhan wisatawan dari berbagai negara berkumpul di Circuit Sport Bar, Grill & Resto. Restoran ini dipadati wisatawan asing yang menikmati camilan dan minuman segar sambil menonton sesi kualifikasi MotoGP dan berbincang.
Adhamsyah, pemilik restoran, mengungkapkan aktivitas semacam ini selalu meningkat menjelang gelaran balapan di Sirkuit Internasional Mandalika. Hal yang sama juga dirasakan Adham saat gelaran MotoGP Mandalika 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak turis mulai berdatangan dan berkumpul di sini. Mereka yang akan menonton di sirkuit juga menjadikan tempat ini sebagai titik temu," ungkap Adham dalam siaran pers PT Pertamina, Jumat (27/9/2024).
Adham mengungkapkan pendapatan usahanya meningkat hingga 80 persen dari biasanya setiap kali balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika. "Bagi kami di sektor UMKM, event internasional seperti ini sangat penting," jelasnya.
Waroeng Sulawesi milik Randy Bugis juga mencatat peningkatan pendapatan yang signifikan. Menurut Randy, gelaran ini tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan, tetapi juga membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal.
"Kini, kami mempekerjakan 35 karyawan dari masyarakat sekitar," ujar Randy. "Selain meningkatkan pendapatan, acara ini juga memperluas relasi dengan pengunjung dari berbagai negara," tuturnya.
Ria Anggraini, pramuniaga dari Natasya Collection di Pantai Kuta, mengungkapkan pembeli membludak selama MotoGP Mandalika 2024. Walhasil, omzetnya juga meningkat selama ajang balapan.
"Biasanya kami mendapatkan omzet 1-2 juta per hari. Namun, H-3 hingga H+3 balapan, omzet bisa mencapai 5-6 juta per hari. Dampaknya sangat luar biasa," ujar Ria.
Ria berharap gelaran internasional seperti ini terus diadakan agar usahanya makin berkembang. "Semoga Pertamina Grand Prix of Indonesia selalu diadakan setiap tahunnya, dan gelaran event internasional lainnya di Lombok juga makin banyak," tambahnya.
Usaha tur dan agen perjalanan pun ikut merasakan dampak positif. Mustakim, pemilik Rere Tour & Travel, melaporkan peningkatan signifikan dalam penyewaan motor dan kamar hotel. Misalnya, harga sewa motor yang biasanya Rp 80 ribu- Rp 100 ribu per hari bisa naik menjadi Rp 100 ribu- Rp 200 ribu per hari karena permintaan meningkat.
"Biasanya hanya 10-15 motor yang disewa per hari. Namun, menjelang balapan bisa mencapai 50-70 motor per hari. Ini peningkatan yang signifikan," ungkap Mustakim.
Ia berharap event sport tourism internasional di Lombok bisa terus meningkat. "Jika Pertamina Grand Prix of Indonesia diadakan setiap tahun, dan instansi lain ikut menggelar acara serupa, maka pendapatan dari event-event internasional akan terus berdatangan sehingga ekonomi Lombok akan terus pulih dan berkembang," harap Mustakim.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, berharap Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 bisa memberikan efek pengganda bagi masyarakat Lombok. Kisah-kisah tentang peningkatan ekonomi yang dirasakan oleh pengusaha lokal menjadi kebanggaan bagi Pertamina.
"Dalam setiap kegiatannya, Pertamina selalu berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat, termasuk dalam penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia tahun ini. Di tahun ketiga penyelenggaraan, makin banyak kisah positif tentang peningkatan ekonomi lokal. Inilah yang kami harapkan, dan kami bangga dengan hasilnya," ungkap Fadjar.
(hsa/gsp)
