Kulit kursi pesawat produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) asal Garut, Jawa Barat (Jabar), dipamerkan di Bali International Airshow (BIAS) 2024. Kulit kursi pesawat ini dipakai manajemen Lion Air Group.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan perusahaan ingin menunjukkan kepada pengunjung BIAS soal kampanye 'Bangga Buatan Indonesia' dalam industri aviasi. Lion Air Group menggandeng salah satu UKM kulit di Garut yang produknya telah melalui proses pengujian hingga mendapat sertifikasi regulasi domestik dan internasional.
"Dengan bentuk kolaborasi seperti ini akan menambah atau menciptakan peluang lapangan pekerjaan lebih banyak," sebut Danang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis (19/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kolaborasi Lion Air Group dan UKM Garut yang memproduksi kulit kursi pesawat telah dilakukan sejak 2023. Ada lebih dari 50 warga lokal Garut yang terlibat dalam produksi jok kulit kursi pesawat tersebut. Mereka ada yang bertugas sebagai desainer, ahli teknik tekstil hingga perajin.
Lion Air Group sengaja memilih berkolaborasi dengan UKM kulit di Garut. Sebab, Garut selama ini dikenal dengan kualitas produk kulit yang bagus.
Danang menjelaskan Lion Air Group sebelumnya menggunakan kulit kursi pesawat dari Eropa dan Amerika. Kulit itu merupakan produk yang telah terpasang dari pabrikan pesawat masing-masing. Namun, Lion Air Group kemudian menggantinya dengan pabrikan dari UKM asal Garut.
"Jumlah pesawat yang sudah dikerjakan (UKM) Garut ada 70 (kulit kursi pesawat). Ini akan dilakukan bertambah dan bertahap," jelas Danang.
Beberapa pesawat yang telah memakai jok buatan UKM Garut adalah Lion Air Boeing 737, Batik Air Airbus 330 hingga Super Air Jet yang merupakan customer Batam Aero Technic.
Danang mengeklaim customer Batam Aero Technic, seperti Lion Air, Batik Air, dan Wings Air menjadi maskapai pertama yang memanfaatkan kulit kursi pesawat dari UKM lokal Indonesia.
"Dengan adanya produksi lokal ini bisa menjadi portofolio industri penerbangan Indonesia menuju industri penerbangan global," ujar Danang.
(hsa/hsa)