"Target tahun ini, kami harapkan bisa lebih dari 5 juta kunjungan. Mudah-mudahan bisa tercapai 6 juta," kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Tabanan Anak Agung Ngurah Satria Tenayan saat ditemui di Gedung DPRD Tabanan, Jumat (6/9/2024).
Dispar mencatat, angka kunjungan wisatawan ke Tabanan selalu di atas 5 juta kunjungan pada 2017-2018. Angka itu kemudian menurun pada 2019 menjadi 4,9 juta, lalu makin turun pada 2020-2022 karena ditekan pandemi COVID-19. Realisasinya tidak sampai 2,5 juta.
Sementara di tahun 2023 kunjungan wisatawan tercatat meningkat yakni 3,62 juta. Kemudian pada paruh pertama tahun ini, angka kunjungan wisatawan ke sana telah mencapai 2,81 juta.
"Artinya 6 bulan (tahun ini) bisa terkejar karena ada tahun baru dan agenda lainnya," ungkapnya.
Sejumlah daya tarik wisata (DTW) di Tabanan masih menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. Selain Ulun Danu Beratan, ada juga Jatiluwih, dan Tanah Lot.
"Jatiluwih saja yang dulu kunjungan wisatanya 1.200, sekarang terus di atas 2.000 karena pengelolaan parkir sudah bagus. Tanah Lot yang biasanya 4.500, kemarin pas festival mencapai 6.000 sampai 7.000, Ulun Danu juga ada peningkatan," imbuhnya.
Tak hanya tiga destinasi wisata tersebut, Ngurah Tenayan mengatakan, setidaknya ada 30 desa wisata yang bisa dikunjungi karena menawarkan berbagai wahana wisata, mulai dari sungai, air terjun, pantai, pesona sawah, hingga seni budaya.
(dpw/hsa)