Penyeberangan Kapal Cepat Senggigi-Padangbai Terancam Tutup

Penyeberangan Kapal Cepat Senggigi-Padangbai Terancam Tutup

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 11 Agu 2024 10:25 WIB
Kondisi dermaga Senggigi, Lombok Barat. Foto: (istimewa).
Foto: Kondisi dermaga Senggigi, Lombok Barat. (istimewa)
Lombok Barat -

Rute fast boat (kapal cepat) Senggigi-Padangbai atau sebaliknya terancam tutup. Ini lantaran fasilitas dermaga Senggigi di Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang buruk dan tidak lagi memenuhi standard operating procedure (SOP).

Kondisi dermaga Senggigi itu menjadi keluhan para operator kapal cepat rute Padangbai-Senggigi. Manager Pemasaran PT Eka Jaya Fastboat Puput mengatakan marka khusus di dermaga Senggigi semakin memburuk. Akibatnya kapal yang hendak sandar menjadi kesulitan.

"Kami sudah bersurat resmi kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Barat untuk dilakukan pembenahan. Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan," ujar Puput dikonfirmasi, Minggu (11/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, fasilitas dermaga yang semakin memburuk memaksa para pelaku usaha mempertimbangkan pemberhentian operasional.

"Jika hal ini tidak mendapatkan respons baik dari pemerintah, maka dikhawatirkan akan menyebabkan efek domino. Ya kami pertimbangkan menghentikan penyeberangan dari Dermaga Senggigi," ungkap Puput.

ADVERTISEMENT

Menurut Puput, keluhan pengusaha bukan hanya sekadar masalah teknis. Kondisi itu diperkirakan akan berdampak luas pada perekonomian dan pariwisata di daerah Senggigi.

Puput menerangkan jika dermaga tidak kunjung diperbaiki, akan membuat wisatawan enggan berkunjung. Hal itu pada akhirnya akan menurunkan pendapatan bagi pelaku usaha lokal, termasuk restoran, hotel, dan tempat wisata lainnya.

"Fasilitas yang semakin buruk membahayakan kapal dan penumpang. Kami berharap agar pemerintah Kabupaten Lombok Barat, menanggapi keluhan dan harapan kami. Jika terus diabaikan, bisa mengancam laju perekonomian di Senggigi," tegas Puput.

Menurutnya, ada dua faktor utama yang membuat para operator penyeberangan terancam berhenti beroperasi. Pertama, biaya pelabuhan yang lebih tinggi dari target perusahaan dan fasilitas yang semakin buruk sehingga membahayakan kapal dan penumpang.

"Saya berharap agar pemerintah Lombok Barat menanggapi keluhan kami. Jika tetap tidak diindahkan, akan mengancam laju perekonomian di Senggigi," kata Puput.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lombok Barat Muhammad Najib membenarkan adanya kekurangan sarana dan prasarana di Dermaga Senggigi.

"Memang di Dermaga Senggigi kami perlu pembenahan, sambil jalan kami akan segera memperbaiki," kata Najib.

Najib juga mengakui bahwa SOP pelayaran di Dermaga Senggigi masih ada yang belum dipenuhi. Kendati demikian, dia mengeklaim akan berusaha maksimal untuk memenuhi standar yang dibutuhkan.

"Insyaallah kami akan siapkan semua, mudahan hari-hari ini ke depannya kami sudah bisa penuhi," kata Najib.

Saat ini kapal Eka Jaya Matra ini satu-satunya kapal yang masih beroperasi dengan jadwal keberangkatan kapal cepat P Bali Eka Jaya dua kali sehari, yaitu pukul 11.30 dan 16.00 Wita.

Harga tiket untuk rute interlokal adalah Rp 550.000, sedangkan harga tiket lokal adalah Rp 450.000. Rute yang dilayani kapal ini meliputi Senggigi, Terawangan, Senggigi, dan Padangbai.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads