Ubah-Tambah Rute, Trans Metro Dewata Bidik 8 Ribu Penumpang per Hari

Ubah-Tambah Rute, Trans Metro Dewata Bidik 8 Ribu Penumpang per Hari

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Kamis, 01 Agu 2024 19:15 WIB
Eka Budi memantau kondisi rute dan pengoperasian armada Bus TMD dari control room di kantornya, Kuta, Badung, Kamis (1/8/2024).
Foto: Eka Budi memantau kondisi rute dan pengoperasian armada Bus TMD dari control room di kantornya, Kuta, Badung, Kamis (1/8/2024). (Agus Eka/detikBali)
Badung -

Bus Trans Metro Dewata (TMD) menargetkan jumlah penumpang harian meningkat setelah perubahan dan tambahan rute diterapkan. Perubahan dan penambahan rute dari lima koridor menjadi enam koridor, resmi berlaku mulai hari ini, Kamis (1/8/2024).

"Load factor TMD secara keseluruhan 32 persen. Mudah-mudahan tiga bulan ke depan (naik) 40 persen. Yang tadinya sehari rata-rata 5-6 ribu orang penumpang per hari naik jadi 7-8 ribu harian lah," tutur Manager Operasional Trans Metro Dewata, Ida Bagus Eka Budi di Kuta, Badung, Kamis (1/8/2024).

Lebih lanjut, Eka Budi menjelaskan jumlah penumpang harian bus TMD dari lima koridor yang sebelumnya beroperasi, secara kumulatif antara 5 ribu sampai 6 ribu orang per hari. Bahkan jika dilihat selama tahun 2023, jumlah penumpang bus TMD sebanyak 2 juta penumpang. Dengan rata-rata setiap bulannya mencapai 170-180 ribu orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eka Budi menyampaikan sejauh ini pihaknya belum dibebankan target capaian jumlah penumpang oleh Kementerian Perhubungan. Menurutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi minat masyarakat naik angkutan umum dan hal tersebut acapkali disampaikan dalam rapat evaluasi.

"Kenapa Bali itu tidak secepat atau sekencang kota lain terkait load factor-nya. Bali ini bangkitan, alias (masih) membangkitkan orang mau menggunakan angkutan umum," tutur Eka Budi.

ADVERTISEMENT

Faktor kedua, Eka melanjutkan, masyarakat masih perlu memastikan keberlanjutan angkutan umum. Bahkan apakah layanan yang diberikan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat.

"Masyarakat ini ingin memastikan sebetulnya. 'Oh saya tunggu di sini, ternyata ada (angkutan). Ternyata besok ada juga.' Akhirnya masyarakat kan mulai percaya," sambungnya.

Operator menyediakan 105 unit bus. Sebanyak 95 unit di antaranya beroperasi melayani enam koridor. Dia mengungkapkan ada satu koridor yang selama beroperasi dinilai masih sepi penumpang, yakni koridor tiga, Terminal Ubung-Matahari Terbit.

Di sisi lain, koridor satu yang paling ramai penumpang. Faktornya, kata Eka Budi, masyarakat yang tinggal di Kota Tabanan, dan sekitarnya banyak yang bekerja ke Denpasar, atau tujuan lain yang masih dalam satu rute layanan.

"Jadi bersaing dengan koridor dua, rute Terminal Ubung-Bandara Ngurah Rai. Banyak yang kerja di Denpasar dan tinggalnya di luar Denpasar, Tabanan misalnya. Peak hour (jam sibuk), jam-jam orang kerja, anak sekolah sudah pasti (ramai). Kedua, karena bandara sudah pasti jadi tujuan," bebernya.

Di sisi lain, Eka Budi optimistis penambahan rute di koridor enam (Sentral Parkir Kuta-Bandara Ngurah Rai-ITDC Nusa Dua) dapat mendongkrak jumlah penumpang. Sebab ada potensi pengguna angkutan umum dari segmen wisatawan.

"Kami bicara utara-selatan. Sebelumnya turis bisa ke Ubud. Sekarang kami layani dari Sentral Parkir, masuk terminal (bandara) internasional, kemudian domestik, keluar lalu bisa ke Nusa Dua," papar Eka.

Selain itu, penambahan rute ke Nusa Dua dapat membantu mencegah potensi macet di kawasan bandara dengan berkurangnya kendaraan pribadi masuk bandara. Di sisi lain, perubahan rute diharapkan mengurangi macet dalam kota sekaligus merapikan agar layanan bisa optimal, terutama di koridor tiga (Terminal Ubung-Matahari Terbit).

"Kami sudah sampaikan ke media sosial dan sosialisasi terhadap perubahan rute ini. Sehingga masyarakat tidak bingung untuk layanan rute yang mulai diterapkan hari ini," tegas Eka Budi.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads