Harga Gula di Bali Naik Sejak Idul Fitri, Pedagang Alami Penurunan Penjualan

Harga Gula di Bali Naik Sejak Idul Fitri, Pedagang Alami Penurunan Penjualan

Rio Raga Sakti - detikBali
Rabu, 24 Apr 2024 16:37 WIB
Toko sembako di Pasar Desa Dalung, Badung, Bali, Rabu (24/4/2024). (Rio Raga Sakti)
Foto: Toko sembako di Pasar Desa Dalung, Badung, Bali, Rabu (24/4/2024). (Rio Raga Sakti)
Badung -

Harga gula di Bali mengalami kenaikan sejak Hari Raya Idul Fitri 2024. Hal ini diungkapkan oleh Suci, pedagang di Pasar Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung.

Perempuan berusia 51 tahun itu mengatakan kenaikan harga gula tidak terlalu signifikan, hanya sekitar Rp 1.000 per kilogram (kg). Sebelumnya, harga gula di pasaran Rp 17.000 per kg dan saat ini naik menjadi Rp 18.000 per kg.

"Tidak ada penurunan jumlah pembeli, hanya ada penurunan daya beli. Biasanya pembeli membeli 1 kilo, sekarang hanya membeli setengah kilo saja," jelas Suci ditemui detikBali di Pasar Desa Dalung, Rabu (24/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suci menuturkan sebelum harga gula naik, ia bisa menjual dua sak gula per minggu. "Tapi kalau sekarang sudah jelas berkurang," imbuhnya.

Selain gula, bahan-bahan pokok lainya juga ikut naik. Seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan beras juga mengalami kenaikan. Suci berharap agar harga-harga bahan pokok dapat segera distabilkan kembali.

ADVERTISEMENT

"Ya semoga harga-harga bahan pokok segera di stabilkan lagi oleh pemerintah," harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Badung I Made Widiana mengatakan akan mengadakan operasi pasar guna menekan inflasi.

"Ke depannya kami akan melakukan operasi pasar bersama Perumda Pasar Mangu Giri Sedana. Operasi pasar akan dilaksanakan pada bulan mei mendatang," terang Widiana.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads