Harga Bawang Merah Menggila di Denpasar, Tembus Rp 50 Ribu Per Kg

Harga Bawang Merah Menggila di Denpasar, Tembus Rp 50 Ribu Per Kg

I Wayan Sui Suadnyana, Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 23 Apr 2024 12:23 WIB
Salah satu pedagang di Pasar Kreneng, Kota Denpasar, Bali, Ni Ketut Taman Sari (60), saat ditemui pada Selasa (23/4/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Foto: Salah satu pedagang bawang merah di Pasar Kreneng, Kota Denpasar, Bali, Ni Ketut Taman Sari (60), saat ditemui pada Selasa (23/4/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Harga bawang merah di Pasar Kreneng, Kota Denpasar, Bali, mengalami kenaikan pasca-Lebaran 2024. Harga bawang merah kini mencapai Rp 50 ribu per kilogram (kg).

Salah satu pedagang di Pasar Kreneng Ni Ketut Taman Sari (60) menjelaskan harga bawang merah Rp 40 ribu per kg sebelum terjadi kenaikan. Taman kini hanya menjual bawang merah Kintamani.

"Kalau bawang Bima kosong, biasanya bawang itu yang bagus dan harga bawang Bima dulu Rp 30 ribu-Rp 35 ribu. Tapi, sebelum Lebaran sudah tidak ada lagi. Jadi, di sini hanya ada bawang Kintamani saja," katanya saat ditemui di Pasar Kreneng, Selasa (23/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taman menduga kosongnya stok bawang merah Bima karena belum masa panen. Para pelanggannya Taman pun banyak mengeluh pascaharga bawang merah naik.

"Mereka tanya kok harga bawang merah naik keras, biasanya kan sekitar Rp 35 sampai Rp 40 ribu per kg. Kalau sudah begitu saya jelasin ke pelanggan (dugaan) kenapa harganya naik," akunya.

ADVERTISEMENT

Pedagang di Pasar Kreneng lain, Wayan Sukerti (64), juga mengakui harga bawang merah naik menjadi Rp 50 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu per kg. Menurutnya, harga bawang merah naik pasca-Lebaran. Kenaikan harganya bertahap, mulai dari Rp 40 ribu, kemudian Rp 45 ribu, dan kini menjadi Rp 50 ribu per kg.

"(Pascakenaikan harga para pelanggan) ada saja yang ngedumel, tapi tetap saja beli walaupun sedikit seperti Rp 5 ribu," tuturnya.

Sama seperti Taman, Sukerti saat ini hanya menjual bawang Kintamani. Sebab, stok bawang Bima kosong sejak sebelum Lebaran.

"(Kondisi saat ini) cukup berat. Orang yang beli berat, yang jual juga berat. Modalnya (untuk berjualan) banyak, tapi untungnya tipis," akunya.

Sayangnya, Sukerti enggan merinci soal modal hingga keuntungan per harinya selama berjualan di Pasar Kreneng.

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya buka suara soal kenaikan harga bawang merah tersebut. "Kembali yang penting kan harganya masih terjangkau. Stoknya ada cukup, harga terjangkau," ujarnya saat ditemui di kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.

Mahendra menerangkan pihaknya telah rutin menyelenggarakan pasar murah dengan menggandeng Bank Indonesia Provinsi Bali dan stakeholder terkait.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengungkapkan kenaikan harga bawang merah disebabkan adanya pergeseran musim tanam karena aspek faktor iklim beberapa waktu lalu.

"Nanti kami akan lihat di bulan April dan Mei ini yang merupakan masa panen, ada beras, bawang, dan juga cabai. Dengan kehadiran panen ini mudah-mudahan nanti membuat harga bawang atau cabai semakin ini turun," terangnya.

Bawang merah, jelas Erwin, merupakan salah satu komponen pendorong inflasi. Sebab, bawang merah tidak hanya dibutuhkan masyarakat, namun juga oleh wisatawan di Bali.

"Jadi, memang kami harus memelihara demand-nya untuk masyarakat dan wisatawan. Semuanya dipertimbangkan," sebutnya.

Erwin mengungkapkan pihaknya selama ini menggelar pasar murah dan operasi pasar guna menekan harga berbagai komoditas, termasuk bawang merah. Pasar murah dan operasi pasar digelar bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dan provinsi di Bali, dan daerah lainnya.

"Untuk bawang juga ada untuk kerja sama dengan daerah lain, seperti dengan Bima, Jawa, dan Sulawesi Selatan yang tujuannya adalah untuk memasok komoditas bahan strategis di Pulau Bali," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan situs https://sigapura.baliprov.go.id/, rata-rata harga bawang merah di Bali pada Selasa (23/4/2024) Rp 43.240 per kg.

Harga rata-rata bawang merah di Bali awalnya berada di Rp 38.685 pada 16 April 2024. Harga rata-rata bawang merah di Bali kemudian naik ke Rp 39.179 pada 17 April, Rp 42.216 pada 18 April, dan menyentuh rata-rata tertinggi di Rp 44.058 pada 19 April 2024.

Rata-rata harga bawang merah di Bali kemudian menurun pada 20 April menjadi 43.516, Rp 43.507 pada 21 April, dan ke Rp 43.240 pada 22 April 2024.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads