Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Erwin Suryadimaja memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Bali pada 2024 berkisar 5%-5,8%. Angka ini relatif stabil dibandingkan tahun lalu sekitar 5,71% secara year on year (yoy).
Menurut Erwin, sektor investasi mempunyai daya dorong terhadap pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata. Investasi juga bakal memperkuat pariwisata Bali.
"Seperti jasa, hotel, restoran, rumah sakit, dan kehadiran penanaman modal asing ini juga mendorong (pertumbuhan ekonomi Bali)," paparnya di Gianyar, Bali, pada Senin (18/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan sektor jasa, Erwin melanjutkan, akan membuka lapangan kerja di Bali. Penambahan lapangan pekerjaan akan mengungkit perekonomian masyarakat.
Target pertumbuhan ekonomi Bali selain dari sektor pariwisata, pertanian, perikanan, hingga multikultural mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Bali pada kisaran 5% sampai 5,8%. "Jadi, kami harapkan (pertumbuhan ekonomi Bali) masih lebih tinggi dibandingkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,5% hingga 5,7%," terangnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Gusti Agung Diah Utari memperkirakan pertumbuhan ekonomi Bali pada 2024 masih ditopang oleh pemulihan di sektor pariwisata. Selain itu, pertanian juga mulai pulih seiring dengan meredanya El Nino.
Menurut Diah, sejumlah proyek tahun jamak seperti pembangunan Pusat Kebudayaan Bali dan Tol Jagat Kerthi Bali juga mempunyai daya ungkit yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi Bali pada masa mendatang. "Semoga inflasi Bali 2024 juga bisa kami jaga dalam rentang 2,5% plus minus 1 %," imbuhnya.
(gsp/dpw)