Kabar gembira bagi masyarakat Jembrana, harga beras berbagai jenis dan merek mulai turun. Penurunan ini terjadi sejak beberapa hari terakhir, meskipun hanya selisih Rp 300 per kilogram.
Salah satu pedagang di Pasar Relokasi yang berlokasi di area parkir Pemkab Jembrana, Wayan Muliada (51), mengatakan beras medium hingga beras super harganya sedikit turun.
"Beras super turun dari Rp 16.200 menjadi Rp 15.900 per kilo. Beras medium turun dari Rp 15.600 menjadi Rp 15.200 per kilo. Penurunan harga mulai kemarin," ungkap wanita 51 tahun ini, Jumat (1/3/2024).
Menurut Muliada, penurunan harga beras terjadi saat beras Bulog mulai beredar di pasaran. Sebelumnya, harga beras terus meningkat setiap hari, sekitar Rp 100 hingga Rp 200 per kilogram.
Di sisi lain, harga beberapa bahan pokok lainnya justru mengalami kenaikan. Seperti gula pasir, ketan putih dan hitam, bawang putih, dan bawang merah.
"Ketan naik sangat tinggi, dari Rp 16 ribu menjadi Rp 24 ribu per kilogram. Ketan RD naik dari Rp 13 ribu menjadi Rp 22 ribu per kilogram," ungkap Muliada.
Bawang merah juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp 24 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram. Kemudian, bawang putih naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 34 ribu per kilogram.
"Kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga itu cabai Lombok. Sebelum Hari Raya Galungan, harganya mencapai Rp 80 ribu per kilogram, namun setelah Galungan turun menjadi Rp 54 ribu per kilogram," jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata, mengungkapkan penurunan harga beras karena panen padi sudah mulai berlangsung.
"Harga beras mulai ada penurunan, meskipun hanya sekitar Rp 300 per kilogram. Diprediksi harga akan terus turun karena panen akan terus berlangsung karena saat ini panen belum merata," ujar Adinata.
"Untuk menstabilkan harga pasar, kami akan tetap melakukan operasi pasar. Sehingga menjaga stabilitas harga," pungkas Adinata.
(hsa/hsa)