Nelayan Jembrana Bersurat ke BPH Migas, Minta Penambahan Kuota Solar Subsidi

Nelayan Jembrana Bersurat ke BPH Migas, Minta Penambahan Kuota Solar Subsidi

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Kamis, 29 Feb 2024 14:26 WIB
Proses pengangkutan ikan hasil tangkapan nelayan di tempat pelelangan ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Senin (8/1/2024). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Aktivitas nelayan di tempat pelelangan ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, beberapa waktu lalu. (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Nelayan di Kabupaten Jembrana, Bali, meminta penambahan kuota solar subsidi. Musababnya, para nelayan selalu kekurangan solar saat melaut sehingga terpaksa membeli bahan bakar nonsubsidi dengan harga lebih mahal.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Jembrana, I Made Widanayasa, telah mengirimkan surat kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (Dishublakan) Jembrana. Permintaan penambahan kuota solar subsidi itu selanjutnya diteruskan kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

"Karena kewenangan bukan di pemerintah daerah, kami meminta untuk difasilitasi dengan BPH Migas agar solar untuk nelayan di Jembrana lebih banyak," ungkap Widanayasa kepada detikBali, Kamis (29/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HNSI dalam surat tersebut menjelaskan nelayan nelayan kecil maupun nelayan yang menggunakan alat penangkapan ikan pukat cincin pelagis kecil di Jembrana kesulitan mendapatkan solar subsidi saat hendak melaut di perairan Selat Bali. HNSI memperkirakan kebutuhan solar subsidi untuk nelayan Jembrana mencapai 46.292 liter per hari.

Menurut Widanayasa, jumlah ini berdasarkan kebutuhan rata-rata kapal tangkap jenis selerek yang mencapai 600 liter per hari. Saat ini, terdapat sekitar 70 kapal selerek di Jembrana, sehingga total kebutuhannya mencapai 42.000 liter per hari. Belum lagi kebutuhan solar subsidi untuk kapal-kapal kecil lainnya.

ADVERTISEMENT

"Kami mewakili para nelayan sangat berharap kebutuhan solar subsidi untuk nelayan di Jembrana dapat diberikan kuota sebanyak 46.292 liter per hari. Kebutuhan solar itu sudah sesuai dengan estimasi kebutuhan setiap harinya," ujar Widanayasa.

Kepala Dishublakan Jembrana I Ketut Wardana Naya mengaku telah menerima surat permohonan penambahan kuota solar subsidi dari HNSI. Menurutnya, para nelayan sudah mengeluhkan kurangnya kuota solar sejak pandemi COVID-19.

"Stok solar subsidi dikurangi setiap tahunnya, sehingga nelayan sering kekurangan," kata Wardana.

Wardana menjelaskan para nelayan yang tidak mendapat jatah solar subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dapat membeli solar subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Mereka cukup menunjukkan surat dari SPBN yang menyatakan bahwa stok solar subsidi telah habis serta surat rekomendasi pembelian solar subsidi.

"Kalau di SPBN tidak ada solar (habis), nelayan masih bisa membelinya di SPBU," imbuh Wardana.




(iws/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads