Bos Bali United, Pieter Tanuri, melepas 97,10 juta saham Bali United (PT Bali Bintang SejahteraTbk/BOLA). Penjualan saham dilakukan dua kali. Pertama, 66,70 juta saham dijual pada 5 Januari 2024. Kedua, 30,40 juta saham dilepas pada 11 Januari 2024.
Total, Pieter mengantongi Rp 16,02 miliar dari penjualan saham tersebut dengan transaksi Rp 165 per saham. Persentase saham yang dijual oleh Pieter setara 1,62 persen.
Setelah penjualan, harga saham BOLA merosot 0,62 persen pada Selasa (16/1/2024) pukul 15.34 Wita. Yakni, turun ke level Rp 160 per saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan dari transaksi, divestasi, sedangkan untuk status kepemilikan saham, yaitu langsung," tulis Pieter dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip detikBali, Selasa.
Jumlah kepemilikan saham BOLA Pieter sebelum terjadi penjualan mencapai angka 2,45 miliar atau setara dengan 40,97 persen. Namun, setelah terjadi transaksi penjualan saham, sahamnya jadi tersisa 2,36 miliar atau setara 39,35 persen.
Saham Bali United melalui BOLA didaftarkan pertama kali pada 17 Juni 2019. Dengan harga Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 175 per saham. Lalu, untuk IPO shares sebanyak 2 miliar saham dan IPO amount sebesar 350 miliar. Bali United menjadi klub sepak bola pertama di Indonesia yang melantai di bursa saham.
(hsa/iws)