Mateus, salah seorang keluarga penerima manfaat (KPM) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungkapkan kebutuhan beras keluarganya yang cukup tinggi. Hal ini diutarakan saat menjawab pertanyaan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Masih butuh pak, kebutuhan sebulan 50 kilogram," ujar Mateus saat Temuwicara Keluarga Penerima Manfaat bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog Labuan Bajo, Senin (15/1/2024).
Di hadapan Airlangga, Mateus mengaku punya empat orang tanggungan di keluarganya. Lelaki yang bekerja sebagai tenaga kebersihan itu mendapat penghasilan Rp 2,8 juta per bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar jawaban tersebut, Airlangga sedikit terkejut. Menurutnya, kebutuhan beras Mateus di atas rata-rata. "Wah, ini di atas rata-rata," ujar Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Setelah menerima aspirasi KPM, Airlangga bertanya apakah mereka menginginkan bantuan pangan dari Presiden Joko Widodo itu dilanjutkan atau tidak. Ratusan penerima KPM setempat menjawab 'lanjut.'
Sementara itu, warga lainnya yang bernama Simpel, mengeluhkan hujan yang tak kunjung turun sehingga lahannya belum bisa ditanam padi hingga sekarang.
Simpel mengatakan akibat kekeringan yang berkepanjangan sebagai dampak fenomena El Nino, musim tanam lahan menjadi mundur. Itu menyebabkan musim panen juga mundur.
Simpel dan petani lain di Manggarai Barat biasanya sudah menanam padi pada Januari dan panen pada Maret. Namun, hingga sekarang lahannya belum ditanam sama sekali karena kekeringan. Dia pun kewalahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Cuaca ini memang tidak bersahabat dengan masyarakat, Pak, karena biasa di bulan satu (Januari) ini masyarakat sudah mulai tanam padi, tanam apa saja dan prediksinya bulan tiga sudah mulai panen. Tapi sekarang bulan satu hujan belum turun, kami sebagai masyarakat kewalahan untuk mencukupi kebutuhan kami sehari-hari," tutur Simpel di depan Airlangga.
Dia mengaku bersyukur pemerintah memberikan bantuan pangan CBP dan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat terdampak El Nino. Bantuan pangan CBP dan BLT El Nino diperpanjang oleh pemerintah hingga Juni 2024. Setiap KPM menerima 10 kilogram per bulan.
"Pada prinsipnya kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Bapak Presiden melalui Bapak Menko kepada kami masyarakat Manggarai Barat dan masyarakat Indonesia," ujar Simpel.
Ia berharap bantuan pangan CBP dan BLT terus dilanjutkan. Bahkan, Simpel meminta agar volume bantuan ditambah.
"Kalau bisa volume banyaknya (bantuan) ditambah, kalau itu memungkinkan keuangan negara. Tapi kalau tidak pas tidak apa-apa, kami terima apa adanya saja dulu," tandas Simpel.
(hsa/iws)