Head of Communications and Community Relations Kura Kura Bali Zakki Hakim mengungkapkan marina berkelas internasional akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali. Dia mengatakan marina internasional di KEK Kura Kura Bali akan menjadi marina berstandar internasional pertama di Indonesia.
"Kami lihat banyak yacht yang datang ke Indonesia dan ingin ke Raja Empat dan lainnya.Tapi, untuk parkir di Indonesia belum ada. Akhirnya mereka harus ke Singapura, Malaysia, dan Australia lagi. Jadi ini akan menjadi yang pertama di Indonesia," kata Zakki di KEK Kura Kura Bali, Rabu (29/12/2023).
Ia memastikan marina tersebut tak bersinggungan dengan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Dermaga Serangan, maupun Pelabuhan Sanur. Zakki mengeklaim selama ini Kura Kura Bali membangun hubungan baik dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) pun baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya baik Pelindo, kami, Sanur dan lainnya izin tidak bisa keluar kalau tidak ada keselarasan satu sama lain bersama-sama. Fungsinya beda-beda," ujarnya.
Menurutnya, BMTH di Pelabuhan Benoa diperuntukkan untuk cruise besar. Berbeda dengan konsep marina internasional di KEK Kura Kura Bali yang diperuntukkan bagi yacht private. "Pangsanya berbeda dan peruntukannya juga berbeda," imbuhnya.
Dia menyebut pembangunan marina internasional itu akan dimulai dalam beberapa tahun mendatang. Pembangunannya pun bakal dilakukan secara bertahap bersamaan dengan pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.
Zakki mengaku telah berkomunikasi dengan pihak Desa Serangan terkait rencana pembangunan marina internasional tersebut. Menurutnya, Dermaga Serangan akan difungsikan sebagai jembatan penyeberangan dan dermaga pengumpan. "Jadi, tidak ada tumpang tindih, malah justru saling menguatkan sebetulnya," katanya.
Genjot Pertumbuhan Investasi di Denpasar
Zakki berharap kehadiran KEK Kura Kura Bali dapat menggenjot pertumbuhan investasi di Kota Denpasar. Menurutnya, KEK Kura Kura Bali juga ingin berkontribusi untuk meningkatkan pendapatan anggaran daerah (PAD) melalui kegiatan-kegiatan ekonomi hingga UMKM yang akan banyak beroperasi di KEK tersebut.
"Selama ini mungkin arah investasi lebih banyak ke Badung. Dengan adanya ini mulai ada keseimbangan di mana dorongan investasi lebih banyak di Denpasar khususnya Denpasar Selatan," kata Zakki.
Menurut Zakki, KEK Kura Kura Bali memproyeksikan dapat membuka destinasi pariwisata baru 1,2 juta kunjungan dalam 30 tahun ke depan. Berdasarkan akumulasi pemasukan 30 tahun dari kunjungan ke Kura Kura Bali, kata dia, potensi pemasukan dari kunjungan wisatawan asing kurang lebih USD 31,8 miliar. Ia mengeklaim kawasan tersebut dapat membuka 35 ribu lapangan pekerjaan.
"Manfaat untuk Kota Denpasar 2052, total nilai investasi 6 kali PDB Denpasar. Peningkatan PDB 2,1 kali lebih besar, pertumbuhan ekonomi Denpasar 5,6 kali lebih besar. Peningkatan konsumsi per tahun per kapita 6,7 kali lipat dari Rp 25 juta di 2022," katanya.
Hingga kini, ia menyebut Kura Kura Bali baru menjalin satu kerja sama dengan Mitsubishi dalam pembangunan Grand Outlet Bali dengan nilai investasi Rp 1,5 triliun. Menurutnya, dalam beberapa bulan ke depan, akan ada investor yang mengumumkan kerja sama atau berinvestasi di KEK Kura Kura Bali.
"Sudah banyak investor yang melirik (KEK) hanya saja karena kami di Kura Kura Bali ini punya visi membuat pulau untuk menerapkan nilai-nilai Tri Hita Karana dan sustainability. Jadi, kami mencari investor yang sevisi dengan kami," pungkasnya.
(iws/iws)