CEO TikTok Mau Ketemu Jokowi, Bahas e-Commerce Pengganti TikTok Shop

Nasional

CEO TikTok Mau Ketemu Jokowi, Bahas e-Commerce Pengganti TikTok Shop

Tim detikFinance - detikBali
Selasa, 24 Okt 2023 14:45 WIB
WASHINGTON, DC - MARCH 23: TikTok CEO Shou Zi Chew testifies before the House Energy and Commerce Committee in the Rayburn House Office Building on Capitol Hill on March 23, 2023 in Washington, DC. The hearing was a rare opportunity for lawmakers to question the leader of the short-form social media video app about the companys relationship with its Chinese owner, ByteDance, and how they handle users sensitive personal data. Some local, state and federal government agencies have been banning use of TikTok by employees, citing concerns about national security. (Photo by Chip Somodevilla/Getty Images)
CEO TikTok Shou Zi Chew. (Foto: Getty Images/Chip Somodevilla)
Jakarta -

CEO TikTok Shou Zi Chew dikabarkan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) awal November 2023. Pertemuan tersebut rencananya membahas rencana TikTok membuat e-commerce setelah TikTok Shop dilarang, beberapa waktu lalu.

Informasi rencana pertemuan Zi Chew dengan Presiden Jokowi itu diungkap oleh Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki.

"Saya sudah dengar (mereka mau mendirikan e-commerce) dan CEO TikTok (Shou Zi Chew) sudah mengajukan bertemu dengan Presiden dalam waktu dekat. Paling minggu depan, lah," ungkap Teten, Selasa (24/10/2023), dikutip dari detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teten kemudian mengatakan, bahwa Indonesia terbuka untuk investasi asing termasuk e-commerce. Kendati demikian, berdasarkan Permendag 31 Tahun 2023, ia menegaskan bahwa platform media sosial dan e-commerce harus dipisah. Hal ini mencuat setelah TikTok Shop ditutup.

Perusahaan yang hendak membuka e-commerce dalam negeri pun harus membuka kantor di Indonesia dan memperoleh izin (license) dari pemerintah. Selain Kemenkop UKM, Teten mengatakan prosedur untuk pendirian e-commerce pun harus melewati B Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Perdagangan jika sudah beroperasi.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, TikTok bisa membuka platform baru atau berkolaborasi dengan platform lokal jika ingin mendirikan kanal berjualan Indonesia. Kendati demikian, Teten mengaku belum mendengar opsi apa yang akan dipilih TikTok.

"Saya belum tahu apakah TikTok akan investasi sendiri (membuka platform baru) atau bermitra dengan perusahan lokal. Yang jelas, mereka kemungkinan besar pasti akan buka e-commerce karena keuntungannya sangat besar. Revenue-nya bisa Rp 8-9 triliun per bulan. Besar kan? Tidak mungkin mereka pergi," tandas Teten.

Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca di sini!




(dpw/iws)

Hide Ads