IGDX Target Nilai Investasi Game Senilai US$ 1 Juta

IGDX Target Nilai Investasi Game Senilai US$ 1 Juta

Aryo Mahendro - detikBali
Jumat, 13 Okt 2023 20:56 WIB
Konferensi IGDX di Bali.
Konferensi IGDX di Bali. (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Konferensi pengembang video game terbesar se-Asia Tenggara atau Indonesia Game Developer Xchange (IGDX) kembali digelar di Bali. Konferensi yang mempertemukan 250 pengembang game dan investor internasional itu menargetkan transaksi bisnis dan investasi senilai US$ 1 juta.

"Kami sebenarnya nggak ada target nilainya berapa. Tapi, kami harap dalam beberapa bulan ke depan kami bisa dapat deal US$ 500 ribu sampai US$ 1 juta" kata Chief Strategy Officer Agate International Cipto Adiguno kepada detikBali, Jumat (13/10/2023).

Cipto menjelaskan konferensi para pelaku bisnis dan industri video game itu bertujuan mencapai sejumlah hal. Yakni memfasilitasi para pembuat atau pengembang video game Indonesia untuk mendapat relasi dan kesepakatan bisnis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Termasuk, mendapat investor yang akan ikut mengembangkan produk video game yang dibuat oleh para pengembang tanah air. Pada konferensi tersebut para pengembang video game juga mendapat kesempatan menjalin koneksi dan kerjasama dengan penerbit buku yang biasanya mengulas tentang produk video game.

"Sampai hari ini sekitar seribuan orang yang datang. Mereka ada dua bagian. Ada bagian bisnis yang (mengadakan) meeting untuk mendapat deal (kesepakatan bisnis). Nah kalau hari ini konferensinya," kata Cipto.

Cipto tidak menyebut berapa pengembang video game Indonesia yang sudah menjalin bisnis dengan investor atau penerbit. Yang pasti, dirinya berharap dengan pertemuan dan konferensi antara pengembang dan pebisnis video game tersebut, ada banyak investor yang berinvestasi dengan para pengembang video game tanah air.

Entah investor yang menggunakan jasa tenaga produksi video game dalam negeri atau ikut berinvestasi pada produknya.

"Biasanya, format (bisnis) kalau di dunia (industri) video game itu, mereka investasi pada video game. Mereka kasih duit di depan. Nanti ketika video gamenya dijual, mereka bagi hasil," jelasnya.




(dpw/nor)

Hide Ads