Pandemi COVID-19 yang berlangsung dua tahun memang menghancurkan sektor pariwisata dan perekonomian di Bali. Namun, sebagian orang justru menghasilkan ide kreatif saat pandemi. Salah satunya, adalah usaha produk kecantikan atau skincare dari bahan utama rumput laut yang digeluti I Nyoman Sudiatmika, warga Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali.
Sudiatmika adalah pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Sandu Care yang memproduksi berbagai produk pemeliharaan kulit serta wajah. Tak cuma itu, ada pula produk sabun cuci piring dengan bahan utama rumput laut.
Produk-produk Sandu Care laris manis di ajang pameran UMKM Nusa Penida Festival ke-VI 2023 di Lapangan Umum Sampalan Nusa Penida pada 5-7 Oktober 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudiatmika menceritakan produksi skincare dimulai pada 2021. Ada sabun cuci muka, krim perawatan wajah, dan hand body lotion. Ditambah dengan sabun cuci tangan dan cuci piring.
"Awalnya tentu lakukan penelitian dulu, takaran, konsep, dan pengemasannya seperti apa, hingga akhirnya pandemi datang, jadi tidak ada kerjaan di pariwisata dan rumput laut anjlok, akhirnya mulai garaplah ini jadi produk bermanfaat, terlebih skincare yang sangat pas untuk cuaca panas seperti di Nusa Penida saat ini," kisah Sudiatmika.
Setelah siap dipasarkan, produk-produk Sandu Care dipromosikan secara online. Namun, yang lebih dulu dipasarkan adalah sabun cuci tangan dan piring karena saat pandemi sangat dibutuhkan banyak orang.
Selain online juga dijual secara konvensional dengan dititipkan di toko-toko di kawasan Ubud, Gianyar.
Sementara, untuk produk skincare mulai dipasarkan awal 2023. Untuk skincare prosesnya lebih lama dan rumit karena harus ada penelitian dan uji coba mendetail untuk membuktikan kualitasnya. Pemasarannya juga secara online dan sistem reseller di Denpasar dan Ubud. Produk skincare Sandu Care menggunakan nama label Algaemy Skincare.
"Kenapa jadi cukup ramai pembelinya, itu karena masyarakat mulai peduli dengan bahan baku alami produk perawatan kulit mereka. Sehingga peminatnya cukup banyak untuk produk perawatan kulit, apalagi cuaca panas seperti sekarang ini. Saat dipakai, produk ini akan membuat wajah tahan paparan sinar matahari dan lembut tentunya," urai Sudiatmika.
Kerja Sama dengan Petani Rumput Laut
Produk-produk kecantikan yang dihasilkan Sandu Care juga memberi peluang bisnis bagi para petani rumput laut di Nusa Penida.
Sudiatmika menjelaskan Sandu Care juga mengikutkan para petani rumput laut sebagai peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang iurannya ditanggung.
Simbiosis mutualisme dengan petani rumput laut berbuah hasil positif. Pasokan rumput laut sebagai bahan baku terjaga dan ekonomi warga pun menggeliat. Jumlah petani rumput laut kini naik.
"Jumlah petani rumput laut yang mencapai 400 orang di saat pandemi dan sempat turun di bawah 50 orang pascapandemi, kini jumlahnya kembali naik di kisaran 80 orang lantaran fasilitas ini. Sehingga pasokan bahan baku rumput laut masih terjaga," tandas Sudiatmika.
(hsa/hsa)