Pedagang Pasar Umum Negara Ngeluh Sepi Pembeli di Tempat Relokasi

Jembrana

Pedagang Pasar Umum Negara Ngeluh Sepi Pembeli di Tempat Relokasi

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 22 Sep 2023 17:49 WIB
Suasana di tempat relokasi pedagang Pasar Umum Negara, Jembrana.
Suasana di tempat relokasi pedagang Pasar Umum Negara, Jembrana. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Pedagang Pasar Umum Negara di Kabupaten Jembrana mengeluhkan sepinya pembeli di tempat relokasi di halaman parkir belakang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana, Bali. Mereka mengaku penjualannya menurun drastis sejak pindah ke tempat relokasi pada Agustus 2023.

"Dulu itu di Pasar Umum Negara rata-rata penjualan itu perhari dapat Rp 1 juta, dan saat di tempat relokasi ini sangat menurut jauh, rata-rata hanya dapat Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu saja saat ada pembeli, tapi kebanyakan bengong," ujar seorang pedagang sembako, Ketut Sari (50) ditemui detikBali, Jumat (22/9/2023).

Sari juga mengatakan sepinya pembeli di tempat relokasi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pindahnya sejumlah pedagang ke tempat relokasi kedua yaitu di Pasar Ijogading.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gara-gara dipecah, banyak yang sudah pindah ke (Pasar) Ijogading dan berjualan di area parkir itu. Kalau memang semua di sini, pasti semua (pembeli) ke sini," ujar Sari.

Pedagang lain, Komang Sebri (53) menjelaskan, masih banyak pedagang yang enggan berjualan karena sepi pembeli di tempat relokasi itu.

ADVERTISEMENT

"Mana janji pemerintah yang katanya bisa mendatangkan 3.000 pembeli ke tempat relokasi," katanya.

Sebri mengatakan, para pedagang sudah tidak mempermasalahkan revitalisasi Pasar Umum Negara, namun mereka hanya ingin saat ini agar ada pembeli, sehingga mereka bisa bertahan selama proses pembangunan pasar selesai.

"Sekarang sudah satu bulan berjalan pindah ke tempat relokasi, sangat sepi sekali pembeli yang datang. Apalagi nanti saat proses pembangunan pasar ini yang menghabiskan waktu hingga delapan bulan, mau makan apa kami selama itu kalau kondisi tetap seperti ini," ujarnya.

Respons Pemerintah

Menanggapi keluhan para pedagang, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata menjelaskan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan jumlah pembeli di tempat relokasi.

"Pemerintah sudah merancang kupon belanja untuk dibagikan kepada masyarakat atau Desa/Kelurahan penyanding untuk memancing minat pembeli nantinya," papar Adinata.

Adinata juga menjelaskan, teknis kupon ini nantinya akan dibagi kepada tiga desa/kelurahan penyanding atau di sekitar tempat relokasi, di antaranya Kelurahan Pendem, Desa Batuagung dan Kelurahan Loloan Timur dengan catatan masyarakat kurang mampu.

"Kupon ini akan dibagikan bulan Oktober 2023 menunggu data masyarakat dari desa/kelurahan penyanding," kata Adinata.

Adinata menjelaskan, setelah data masyarakat dikumpulkan, nanti setiap masyarakat akan dibagikan kupon berbelanja di tempat relokasi dengan harga satu kupon itu Rp 10 ribu.

"Teknisnya itu nanti satu orang kemungkinan mendapatkan lebih daru satu kupon, itu menyesuaikan data yang diterima. Kemudian pedagang menukarkan kupon tersebut kepada pemerintah," imbuh Adinata.

Adinata juga meminta para pedagang untuk tetap bersabar dan berkomitmen untuk bertahan selama proses pembangunan Pasar Umum Negara selesai.

"Kami memahami keluhan para pedagang, namun kami mohon para pedagang untuk tetap bersabar," tandas Adinata.




(dpw/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads