Nasib Kusir Pasca Kehilangan Tempat Mangkal di Jembrana

Nasib Kusir Pasca Kehilangan Tempat Mangkal di Jembrana

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Minggu, 27 Agu 2023 22:45 WIB
Salah satu kusir yang masih setia mangkal di sebelah barat Pasar Umum Negara, Jembrana, Bali, Sabtu (26/8/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Foto: Salah satu kusir yang masih setia mangkal di sebelah barat Pasar Umum Negara, Jembrana, Bali, Sabtu (26/8/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Jembrana -

Kusir atau sopir dokar di Kabupaten Jembrana, Bali, kini tengah kebingungan mencari tempat mangkal baru. Pasalnya, satu-satunya tempat mangkal mereka yang berada di sebelah barat Pasar Umum Negara digusur akibat proyek revitalisasi pasar.

Salah seorang kusir Gusti Putu Sulastra mengatakan ia beserta tiga rekan sesama kusir yang tersisa di Jembrana hanya bisa pasrah menghadapi situasi ini.

"Bingung kalau mau mangkal di mana, karena pelanggan kami tidak hanya dari pelanggan pasar saja," kata pria berusia 60 tahun itu kepada detikBali, Jumat (26/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gusti menilai selama ini pelanggan yang paling sering memerlukan jasa transportasi tradisional ini adalah wisatawan lokal atau warga yang ingin menikmati sensasi naik dokar keliling kota.

"Kalau pindah, mau di mana lagi pindah. Sudah jarang dapat pelanggan, sekarang di bongkar (Pasar Umum Negara). Sekarang ini ada beberapa sopir dokar yang mencoba mencari pelanggan di tempat relokasi pedagang, yaitu di depan Pasar Ijo Gading," jelas Gusti.

ADVERTISEMENT

Ia berharap pemerintah bisa memerhatikan nasib dan menyediakan tempat mangkal yang lebih representatif bagi para kusir. Baik itu mencarikan solusi dengan membuatkan paket wisata atau city tour menggunakan dokar.

"Kami mohon perhatian pemerintah, bantu kami agar bisa tetap melestarikan dokar di Jembrana. Dokar saat ini jumlahnya sudah semakin berkurang. Jangan sampai dokar ini hilang di Jembrana," ucapnya.

Pengembangan Dokar Terkendala Tempat Wisata

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Anak Agung Komang Sapta Negara menjelaskan pihaknya sudah mengetahui permasalahan yang dihadapi para kusir. Ia mengaku sedang mencari solusi untuk membantu para kusir tersebut.

"Selama ini, dokar di Jembrana hanya sebatas menjadi alat transportasi, jadi belum menyentuh ke ranah pariwisata. Kalau mau mangkal di mana saja atau tempat-tempat keramaian mereka diberikan keleluasaan," ujar Sapta.

Dispar juga tengah mencarikan solusi terkait teknis dokar dijadikan transportasi wisata. Seperti wisata berkeliling Kota Negara menggunakan dokar serta berkeliling di Kampung Loloan yang memang masih memiliki banyak bangunan kuno atau rumah panggung.

"Jadi segala sesuatu harus dipikirkan, baik itu fasilitas yang didapatkan wisatawan nantinya. Sehingga tidak hanya berkeliling dengan dokar, setidaknya ada edukasi yang didapatkan," papar Sapta Negara.

Sapta menyebut pihaknya juga akan membantu para sopir dokar untuk meningkatkan kualitas pelayanan mereka nantinya. Ia berharap para sopir dokar bisa lebih kreatif dalam menarik minat pelanggan.

"Kami akan bantu mereka untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Kami juga akan bantu mereka untuk membuat promosi di seluruh media partner kami," kata Sapta Negara.




(nor/nor)

Hide Ads