Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengevaluasi proses rekrutmen pegawai BUMN. Langkah itu menyusul kasus dugaan keterlibatan seorang pegawai PT KAI pada aktivitas terorisme.
Rencana tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata saat ditemui di acara Kompetisi Bio Farma x MIT Hacking Medicine di Badung, Minggu (27/8/2023). Dia menyebut, proses perekrutan pegawai akan melibatkan sejumlah pihak.
"Nah ini yang sekarang sedang kita diskusikan dengan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Densus 88. Dan kita akan libatkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Itu juga badan yang akan kita libatkan dalam perekrutan dari karyawan BUMN ke depan," terang Tedi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan keterlibatan BNPT, Densus 88, dan BPIP dengan tujuan untuk menyaring secara dini calon karyawan BUMN. Pihaknya tak ingin lagi kecolongan seperti beberapa waktu lalu.
Kementerian BUMN, kata Tedi, juga sudah berdiskusi secara internal kepada 30 ribu karyawan PT. KAI untuk menyampaikan wawasan kebangsaan dan komitmen untuk ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.
Selain itu, ia juga akan mengantisipasi peserta perekrutan yang terindikasi melakukan kecurangan saat tes online, seperti ketahuan menutup kamera, memperketat dan mencegah indikasi cheating.
"Ada juga secara administratif, bukan soal kecurangan dia beda. (Kualifkasi) harus SMA tapi dia daftar yang SMK. Nah, kan beda maka tidak bisa lanjut," jelasnya.
(dpw/gsp)