.webp)
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun berharap lama tinggal dan belanja wisatawan domestik tinggi selama libur dan cuti bersama Idul Adha. Saat ini, kunjungan turis terpantau meningkat tercermin dari tingkat hunian (okupansi) hotel yang mencapai 80 persen versi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Tjok menjelaskan selama ini rata-rata lama menginap wisatawan domestik di Bali tercatat empat hari, dengan belanja (spending money) sebesar Rp 500 ribu per hari.
"Tapi, dengan Bali yang sekarang ini kami berharap (lama menginap-spending money) lebih panjang. Bisa lima hari itu sudah lumayan dan spend-nya bisa lebih tinggi," tuturnya, Kamis (29/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memprediksi kunjungan wisdom dan juga wisatawan mancanegara (wisman) bakal meningkat hingga akhir Juni-Juli 2023. Sebab, trennya Juni dan Juli merupakan masa high season atau puncak berlibur wisatawan ke Bali.
Saat ini, rata-rata jumlah kunjungan wisdom ke Bali melalui pintu Bandara Bali sekitar 14 ribu-15 ribu kunjungan.Sementara, wisman mencapai 16 ribu kunjungan per hari.
"Dengan libur panjang lima hari tentunya kami berharap wisatawan bisa melihat desa wisata di Bali atau pemandangan Kintamani, Bedugul, dan juga bisa menuju ke Karangasem," tutur Tjok.
Selain itu, ia melanjutkan, pada Juni-Juli 2023, Bali tengah menghadirkan beragam event menarik, seperti Pesta Kesenian Bali (PKB) hingga Festival Jatiluwih.
Tjok mengaku Dispar Bali juga telah melakukan beragam persiapan dalam menyambut kunjungan wisatawan di antaranya dengan melakukan koordinasi serta mengingatkan pengelola daya tarik wisata di Bali untuk dapat mempersiapkan segala sesuatunya.
"Mulai dari segi keamanan, kenyamanan maupun fasilitas penunjang publik lainnya," imbuhnya.
Termasuk, Tjok mengimbau kembali agar seluruh pihak mengindahkan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Tatanan Baru bagi Wisatawan Mancanegara Selama Berada di Bali.
(BIR/hsa)
