Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan akan menolak impor bawang putih. Dia memerintahkan Dinas Pertanian agar mulai menanam bawang putih hingga panen dalam tiga bulan mendatang.
"Jadi, kita akan menanam bawang putih. Dan panennya dalam waktu tiga bulan. Begitu (panen bawang putih) memenuhi syarat jumlahnya (untuk) memenuhi kebutuhan domestik, maka saya tidak akan lagi mengizinkan masuknya bawang putih (impor) ke Bali," kata Koster di kantor DPRD Bali, Rabu (28/6/2023).
Koster ingin ada lahan yang tersedia seluas 1000 hektare untuk menanam bawang putih. Dia menyebutkan sejumlah lahan di Kabupaten Bangli dan Buleleng akan cocok jika ditanami bawang putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dua kabupaten tersebut, terutama di Kintamani, memiliki iklim yang cocok untuk penanaman komoditas pangan seperti bawang putih, bawang merah, hingga kacang. Koster mengaku pernah menanam sendiri bawang putih di dua kabupaten tersebut saat masa kecilnya dahulu.
"Waktu usia SD saya tanam bawang putih. Tanam bawang merah. Tanam kacang. Iklimnya cocok. Bangli apalagi itu. Luar biasa. Bawang putih, bawang merah," kata Koster.
Koster menuturkan upaya memenuhi kebutuhan bawang putih di Bali sebenarnya sudah dimulai. Beberapa petani di Karangasem sudah mulai bertani bawang putih.
Ada 100 hektare lahan di Karangasem yang telah ditanami bawang putih. Rencananya, ia akan menginstruksikan untuk menambah lahan pertanian bawang putih seluas 100 hektare lagi. Targetnya, kebutuhan bawang putih akan terpenuhi pada 2024.
(hsa/hsa)