Koster Klaim Bali Surplus Beras, DPRD: Nah, Kami Belum Tahu

Denpasar

Koster Klaim Bali Surplus Beras, DPRD: Nah, Kami Belum Tahu

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 24 Mei 2023 13:51 WIB
JATILUWIH, BALI, INDONESIA - JUNE 19:  A farmer spreads paddy stalks to be dried under the sunlight during harvest season at Jatiluwih on June 19, 2014 in Tabanan, Bali, Indonesia. Industry Officials and analysts are expecting Indonesia to more than double its rice imports to around 1.5 million tons in 2014 from an estimated 700,000 tons imported in 2013 ahead of a general election and El Nino looms on the horizon which could lead into drought and lack of rainfall. Jatiluwih is famous for its well-maintained terraced rice fields and functioning subak traditional irrigation system. UNESCO has recognized it as one of the worlds heritage sites. (Photo by Agung Parameswara/Getty Images)
Ilustrasi. DPRD Bali mengaku tak tahu menahu soal pasokan beras di Pulau Dewata yang disebut melimpah, bahkan surplus, oleh Gubernur Bali Wayan Koster. (Getty Images/Agung Parameswara).
Denpasar -

Ketua Komisi II DPRD Bali Ida Gede Komang Kresna Budi mengaku tak tahu-menahu soal pasokan beras di Pulau Dewata yang diklaim melimpah oleh Gubernur Bali Wayan Koster. Sebelumnya, Koster menolak impor beras dari Vietnam dengan alasan Bali surplus beras.

"Nah, itu kami belum tahu. Mungkin, Pak Gubernur, sudah duluan dapat info masalah ketersediaan beras makanya beliau mengatakan (Bali surplus beras)," ujarnya kepada detikBali, Rabu (24/5/2023).

Yang pasti, Kresna menyebut akan mengonfirmasikan kepada dinas terkait soal pasokan beras di Bali. "Kami belum dapat info. Nanti deh kami konfirmasi ya ke dinasnya," ungkap Kresna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pun demikian, Kresna mendukung langkah Koster menolak kiriman 10 ribu ton beras impor dari Vietnam. Dengan catatan, pasokan beras di Bali memang memenuhi kebutuhan.

"Kalau memang cukup, nggak perlu impor. Benar kata Pak Gubernur, karena Bali sudah cukup, nggak perlu impor. Kalau kurang, baru impor, kan begitu," imbuh politikus Golkar tersebut.

ADVERTISEMENT

Sekadar informasi, pada awal April 2023 lalu, Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Bali M Sony Supriyadi mengungkap stok beras di Bali tersisa 1.800 ton. Angka itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama satu bulan ke depan.

Nah, untuk mengamankan pasokan beras sebelum perayaan Idul Fitri 2023, Bulog menarik suplai beras dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Sony, penarikan beras dari luar pulau karena Bali belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat secara mandiri.

Memang, Bali sendiri memproduksi beras. Tetapi, jumlahnya disebut belum mencukupi. "Saya sempat ngobrol dengan Kepala Dinas Pertanian Badung, memang secara umum Bali belum mencukupi kebutuhan sendiri," ucapnya, Jumat (7/4/2023).

Sebab, ia melanjutkan, konsumsi beras di Bali tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Ada juga penambahan penduduk luar, baik itu wisatawan maupun pendatang dari daerah lainnya. Sehingga, mereka sama konsumsi beras dan itu kurang," terang Sony.




(BIR/hsa)

Hide Ads