Bali Butuh LRT pada 2027, Pembiayaan Jadi Tantangan Terberat

Denpasar

Bali Butuh LRT pada 2027, Pembiayaan Jadi Tantangan Terberat

Aryo Mahendro - detikBali
Senin, 15 Mei 2023 14:53 WIB
Stasiun LRT Ciliwung akan segera difungsikan seiring beroperasi LRT Jabodebek. Yuk kita lihat fasilitas yang akan di Stasiun LRT Ciliwung.
Ilustrasi. Dishub Bali memprediksi masyarakat membutuhkan LRT pada 2027 untuk mengakses pusat sentral Kuta dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Pradita Utama).
Denpasar -

Dinas Perhubungan (Dishub) memprediksi kebutuhan masyarakat terhadap moda transportasi umum dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali baru terjadi pada 2027 mendatang. Hal ini juga yang jadi alasan pembangunan Light Rail Transit (LRT) belum terealisasi meski sudah diwacanakan sejak 2020.

"Penumpang akan butuh (LRT) pada 2027. Kebutuhannya, memang harus sudah ada model transportasi yang digunakan untuk keluar dari bandara. Apakah nanti LRT atau MRT (Mass Rapid Transit)," ungkap Kepala Dishub Provinsi Bali Samsi Gunarta kepada detikBali, Senin (15/5/2023).

Saat ini, lanjut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali masih melakukan kajian dari berbagai aspek, termasuk aspek teknis, lingkungan, sosial budaya, hingga pembiayaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Samsi, pembiayaan proyek pembangunan akan menjadi tantangan terberat, mengingat kebutuhan dananya tidak sedikit. Proyeksi awal sekitar Rp 10 triliun.

Karenanya, operator dan pengelola LRT nantinya diharapkan bisa membiayai sendiri seluruh kebutuhannya. Paling tidak untuk menutup biaya operasional.

ADVERTISEMENT

Skema lain, ia mencontohkan merangkul kerja sama dengan operator bandara atau bekerja sama dengan pemerintah dan badan usaha (KPBU).

"Yang penting, bagaimana caranya kalau seandainya jadi dibangun tetapi tidak membebani (APBD) Bali? Jadi, harus bisa (cari pendapatan sendiri) setidaknya untuk menutup biaya operasional," terang dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan LRT akan memfasilitasi mobilitas masyarakat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ke sentral parkir kuta dengan jarak tempuh 9,5 kilometer.

Adapun, terkait jenis LRT, Samsi menyebutkan akan tetap dibangun sesuai permintaan Pemerintah Kabupaten Badung. Yakni, LRT dengan tipe bawah tanah atau terowongan (underground).




(BIR/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads