Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok transportasi dan perumahan menjadi penyumbang inflasi terbesar gabungan Kota Denpasar dan Singaraja pada April 2023. Berdasarkan data BPS, inflasi setinggi 0,04 persen.
Adapun, Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,2 persen. "Tranportasi andilnya 0,131 persen dengan inflasi 1,06 persen. Lalu, perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,036 persen atau inflasi 0,52 persen," ujar Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani, Selasa (2/5/2023).
Sementara, untuk kelompok ketiga, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil 0,006 persen, dengan inflasi 0,04 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, kata Endang, adapun inflasi gabungan secara tahun kalender 2023 tercatat sebesar 0,84 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 4,45 persen.
Ia juga menuturkan inflasi gabungan Denpasar dan Singaraja berbeda dengan inflasi provinsi tetapi, inflasi gabungan dua kota tersebut menjadi indikator proxy inflasi Provinsi Bali.
"Namun demikian, kalau kami melihat biasanya ibu kota sangat berpengaruh terhadap angka inflasi gabungan. Kalau dilihat grafiknya tadi, inflasi gabungan dan Denpasar agak mirip. Denpasar 0,06 persen dan inflasi gabungan 0,04 persen," imbuhnya.
Sementara itu, untuk Kota Singaraja mengalami deflasi sebesar 0,22 persen dan menempati posisi ke-5 dari 13 kota di Indonesia yang mengalami deflasi.
Dalam kesempatan tersebut, Endang juga memaparkan perihal lima komoditas utama penyumbang inflasi gabungan dua kota selama April 2023, di antaranya angkutan udara, daging ayam ras, angkutan antar kota, dan tomat.
Kemudian, terdapat lima komoditas utama penahan inflasi gabungan dua kota selama April 2023, yakni komoditas cabai rawit, canang sari, tongkol diawetkan, cabai merah, dan sampo.
(BIR/hsa)