Pasar Sukawati 2 Direnovasi April 2023, Belum Ada Kepastian Relokasi

Pasar Sukawati 2 Direnovasi April 2023, Belum Ada Kepastian Relokasi

Siti Muamalah - detikBali
Jumat, 03 Feb 2023 05:00 WIB
Revonasi Pasar Seni Sukawati 2 akan dimulai April 2023. Namun, hingga kini belum ada kepastian tempat untuk merelokasi 800an pedagang.
Bu Putra, salah satu pedagang di Pasar Seni Sukawati 2 menanti relokasi jelang renovasi pasar pada April 2023, Kamsi (2/2/2023). (Siti Muamalah/detikBali).
Gianyar -

Renovasi Pasar Seni Guwang Sukawati atau Pasar Sukawati 2 akan dimulai April 2023. Tetapi, sampai saat ini, belum ada kepastian terkait relokasi pedagang yang berjumlah 800 orang itu.

Hal tersebut menjadi kekhawatiran para pedagang. Salah satunya pedagang lukisan, Ketut Sari atau akrab disapa Bu Putra. Ia menyampaikan kekhawatirannya tidak mendapat tempat berdagang selama renovasi berlangsung.

"Saya sebagai pedagang inginnya sih dapat tempat, karena kalau ini tutup bagaimana saya jualan? Selama 4 bulan harus diam nyari makannya bagaimana," ungkapnya saat ditemui detikBali pada Kamis (2/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, Bu Putra mengaku masih punya anak sekolah yang harus dibiayai. Karenanya, ia berharap ada pengelola pasar atau Desa Adat yang mencarikannya tempat untuk relokasi.

Meski, terselip kekhawatiran banyaknya pedagang pasti akan menyulitkan untuk mencari lahan. Sehingga, ia sembari berinisiatif mencari tempatnya sendiri terlebih dulu dan menunggu info lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

"Mungkin saya nyarinya di Pasar Seni Sukawati I. Biar bisa menyambung hidup. Kalau dipindahkan Desa Adat, nggak punya tempat juga. Kasihan juga sudah direlokasi, kami pun nuntut ini itu juga kasihan," keluhnya.

Bu Putra mengklaim pendapatannya sehari rata-rata Rp 2 juta, kalau sedang ramai. Tapi kalau sepi, bisa tidak dapat sama sekali. Hal itulah yang juga menjadi salah satu faktor kekhawatiran bila direlokasi.

Tak jauh berbeda dengan penjelasan Bu Putra, pedagang kaus sablon, Salon mendukung rencana renovasi ini. Dengan catatan, relokasinya tidak akan jauh dari tempat sebelumnya.

"Biar pindah di tempat yang dekat, tapi belum tahu sih, katanya mau ke Banjar Tegal, tetapi masih dirundingkan dulu," tutur dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan pedagang-pedagang lainnya sudah mulai mencari tempat masing-masing karena belum mendapat kepastian dari Pengelola Pasar atau Desa Adat.

Sementara itu, Kepala Pasar Ketut Buda mengatakan saat ini belum ada koordinasi lebih lanjut dengan Kantor Bendesa ke Staff Pengelola Pasar.

"Dan untuk relokasi pedagang belum bisa ditentukan dan tanggalnya juga belum ditentukan. Belum ada koordinasi juga sama kami (staf pengelola pasar), karena nanti pasar dikelola oleh Adat. Jadi, harus ada rekomendasi dari Adat," ungkapnya.

Ia mengungkap rencana renovasi akan berlangsung sekitar empat bulan. Adapun, renovasi meliputi bangunan, atap, toilet, tempat parkir, tempat service guide, dan kebun.

"Cari yang baru lah, ini kan sudah lama banget bangunannya sejak 21 tahun yang lalu. Nanti tendernya kan ada dari pemerintah dan dari rencana Desa Adat juga akan ada ikon Patung Garuda di depan untuk foto-foto. Itu rencana ke depannya" imbuhnya.

Terkait relokasi, ia mengaku belum mencari tempat yang sesuai. "Sementara belum bisa kami memutuskan dan dari pemerintah dan desa belum memutuskan. Ini kan pedagang banyak banget, sekitar 800-an, nanti di mana (relokasinya) kami carikan solusinya" jelasnya.

Ketut Buda juga menginformasikan kondisi pasar saat ini masih sepi sempat ditutup karena Presiden Jokowi berkunjung ke Pasar Sukawati.

Tapi, menurut dia, pada hari-hari biasanya saat ramai kunjungan bisa membludak hingga 100 orang per hari.

"Harapannya ke depan setelah renovasi lebih bagus lah karena ini satu satunya pasar tradional, Krisna (tempat oleh-oleh) bermunculan di mana-mana. Ingin punya nilai plus untuk ke depannya supaya tetap dikunjungi oleh wisatawan" tandasnya.




(BIR/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads