Survei BI: Indeks Keyakinan Konsumen di NTT Merosot

Survei BI: Indeks Keyakinan Konsumen di NTT Merosot

Yufen Ernesto - detikBali
Rabu, 01 Feb 2023 03:00 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia, lgo bank indonesia, bi, gedung bank indonesia di Jakarta
Ilustrasi. Bank Indonesia (BI) menyebut Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di NTT merosot dari 129,5 pada Desember 2022 menjadi 125,50 pada Januari 2023. (Rachman Haryanto).
Kupang -

Bank Indonesia (BI) menyebut Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Nusa Tenggara Timur (NTT) merosot dari 129,5 pada Desember 2022 menjadi 125,50 pada Januari 2023. Artinya, masyarakat pesimis menghadapi kondisi ekonomi saat ini.

Hal ini harus menjadi perhatian, mengingat indeks tersebut terus mengalami tren turun sejak November 2022. Walau, angkanya masih di area optimis atau di atas 100.

Kepala Perwakilan BI NTT Donny Heatubun menyebut IKK merupakan salah satu indikator perkembangan konsumsi rumah tangga dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"IKK Januari 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen tetap optimis terhadap kondisi ekonomi, meskipun tidak setinggi Desember 2022. Hal ini ditopang oleh peningkatan ketersediaan lapangan kerja saat ini dibandingkan enam bulan sebelumnya," ungkapnya melalui keterangan resmi, Selasa (31/1/2023).

Adapun, indeks ketersediaan lapangan kerja saat ini, sambung dia, meningkat 8 poin menjadi 127 apabila dibandingkan periode enam bulan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

IKK yang merosot juga tercermin pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini atau IKE. Per Januari 2023, IKE tercatat 126,67 atau turun dibandingkan Desember 2022, yaitu 127,70.

Pun demikian, Donny mengungkapkan bahwa level ini masih dalam posisi optimis. Lagi-lagi, menurut dia, karena ketersediaan lapangan kerja saat ini.

Sementara itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terjun bebas ke level 124,33 pada Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 yang di level 154.

"Tetap pada level optimis, meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya karena disebabkan termoderasinya seluruh komponen indeks pembentuk," jelasnya.

Indeks pembentuk yang dimaksudnya, antara lain indeks ekspektasi penghasilan, indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja, dan indeks ekspektasi kegiatan usaha.




(BIR/irb)

Hide Ads