Kostaman menjelaskan, di era kemajuan teknologi transaksi ini, menurutnya penggunaan QRIS sangat penting untuk memfasilitasi kemudahan transaksi pembayaran di seluruh Indonesia. Karena itu penyelenggara jasa sistem pembayaran yang akan menggunakan QR Code didorong menerapkan QRIS. Terbaru, transaksi tarik tunai di ATM dengan scan QR code menjadi pengembangannya.
Kostaman menegaskan, Bank Mega sudah siap untuk itu dan menurutnya transformasi transaksi digital bukan barang baru. Sebab Bank Mega sebelumnya sudah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dalam meningkatkan layanan transaksi secara mobile yakni dengan Mega Smart Mobile App atau M-Smile.
"Jadi kita sudah punya itu namanya tarik tunai di ATM tanpa kartu. Namun kita belum QRIS. Sekarang kita menyamakan dengan standar kode QR di Indonesia. Seluruh bank yang terapkan QRIS bisa tarik tunai di ATM, dan sistem kami sudah bisa itu," tegasnya.
Baginya, akan ada banyak kemudahan yang bisa didapatkan nasabah. Sebagai contoh sistem transaksi dapat terkoneksi di seluruh bank yang telah menerapkan QRIS.
"Jadi semua bank, mobile banking sudah QRIS bisa mengambil tunai di ATM Bank Mega. Karena standarnya sudah sama," katanya.
Sebagai informasi, Bank Indonesia mencatat ada sebanyak 30 juta pengguna QRIS di Indonesia. Bahkan ini ditarget meningkat hingga 40 juta pengguna pada tahun 2023. Kostaman juga berharap fitur QRIS semakin banyak penggunanya, sehingga semua bank dapat terkoneksi.
(nor/dpra)