Istilah weakness sering kali kita dengar saat menganalisis sesuatu atau dalam membuat perencanaan. Sebenarnya apa sih yang dimaksud weakness itu?
Di sini kita akan mengupas tuntas terkait weakness tersebut, mulai dari pengertiannya, bagaimana cara mengenali, hingga bagaimana cara mengatasinya. Simak terus ya.
Weakness Adalah
Weakness adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam teori Analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity, Threat. Masing-masing memiliki arti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari penelitian di repo.iain-tulungagung.ac.id, Analisis SWOT ini adalah instrumen analisis yang digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis dengan melihat faktor eksternal dan faktor internal. Jika diterapkan secara akurat, maka perencanaan akan mempunyai hasil yang memuaskan.
Weakness sendiri bisa diartikan sebagai kelemahan atau kekurangan. Weakness adalah keterbatasan dalam sumber daya, keterampilan, dan kemampuan yang bisa menghambat kinerja efektif perusahaan atau organisasi. Sumber kelemahan berasal dari internal, antara lain fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajerial, keterampilan pemasaran, hingga citra merek.
Cara Mengenali
Setelah mengetahui pengertian weakness, kita harus mengetahui bagaimana cara mengenali weakness itu. Berbagai keterbatasan dan kekurangan tersebut dapat kita kenali dari sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan atau organisasi.
Kita dapat mengetahui kelemahan dari kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak diminati konsumen atau calon konsumen, hingga dan keuntungan perusahaan yang tidak mencapai target.
Cara Mengatasi
Bagian penting dari Analisis SWOT ialah bagaimana kita mengatasi kelemahan setelah mengenali apa saja kelemahan itu. Cara mengatasi weakness ini tergantung dari kondisi internal dan eksternal masing-masing perusahaan atau organisasi.
Dalam analisis SWOT, dilansir dari etheses.iainkediri.ac.id, weakness bisa diatasi dengan menggabungkannya bersama opportunity yang kemudian menjadi strategi WO. Strategi ini mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang.
Weakness juga bisa digabung dengan threat yang kemudian menjadi strategi WT. Strategi WT berusaha menekan semua kelemahan dan mencegah ancaman. Perusahaan atau organisasi harus bisa menyusun poin-poin SWOT sebelum menyusun strategi yang tepat.
Pada akhirnya, perusahaan harus bisa unggul dalam persaingan dengan kompetitor. Tentunya, perusahaan harus secara tepat menyusun SWOT terlebih dahulu. Ada tiga strategi agar perusahaan memiliki keunggulan dalam persaingan.
1. Keunggulan Biaya
Strategi ini bisa digunakan untuk memimpin pasar dengan menggunakan persaingan biaya. Pasanglah harga lebih rendah dari kompetitor dengan basis pelanggan yang lebih luas. Tentu jika ingin menikmati keuntungan yang besar, perusahaan harus memiliki strategi penghematan biaya produksi.
Strategi ini diyakini efektif untuk bisa mempertahankan diri dalam perang harga. Namun perusahaan tidak boleh gegabah dengan memakai cara-cara seperti pemotongan harga yang terlalu agresif sehingga menyebabkan laba terlalu rendah.
Inti dari strategi ini ialah bagaimana perusahaan bisa melakukan terobosan untuk memuaskan pelanggan dengan tetap memenangi harga pasar. Selain itu, perusahaan dituntut menguasai pangsa pasar yang relatif besar dan bisa melakukan efisiensi biaya.
2. Strategi Diferensiasi
Strategi diferensiasi dilakukan dengan menciptakan sesuatu yang baru, unik, yang tidak ditemukan dalam produk sejenis dari kompetitor. Diferensiasi ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, antara lain diferensiasi brand image, teknologi, inovasi, dan jasa pelayanan pelanggan.
Diferensiasi adalah strategi aktif perusahaan untuk mendapatkan hasil optimal. Setiap perusahaan memiliki cara berbeda untuk melakukan diferensiasi. Diferensiasi bisa berdasarkan produk, sistem pembelian, sistem penyerahan produk, hingga pendekatan pemasaran.
Strategi diferensiasi ini juga berhubungan dengan persepsi pelanggan terhadap perusahaan Anda. Pelanggan memiliki pandangan atas perbedaan-perbedaan yang ditawarkan masing-masing perusahaan dan akan menentukan produk dari perusahaan mana yang sesuai dengan kebutuhannya.
Keunggulan dalam diferensiasi ini diharapkan bisa menghasilkan kinerja pemasaran yang baik, mulai dari volume penjualan, pertumbuhan pasar dan pertumbuhan pelanggan. Strategi ini juga dinilai lebih aman daripada strategi biaya, karena perusahaan tidak perlu masuk dalam perang harga. Namun demikian, bukan berarti perusahaan mengabaikan strategi efisiensi biaya.
3. Strategi Fokus
Strategi fokus berbeda dengan dua strategi lainnya. Strategi ini menekankan pada pilihan terhadap cakupan persaingan. Perusahaan bisa memilih fokus untuk memenangkan persaingan dari pangsa pasar yang sempit.
Caranya ialah dengan mengoptimalkan strategi pada segmen pasar yang terfokus. Perusahaan dituntut mencapai keunggulan bersaing di dalam segmen tertentu walaupun tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan.
Namun jika perusahaan bisa menggunakan strategi biaya dan strategi diferensiasi untuk memperkuat strategi fokus, maka perusahaan ini bakal memiliki kinerja tinggi. Strategi fokus akan lebih efektif menyasar konsumen yang memiliki syarat tertentu yang dapat dipenuhi oleh perusahaan.
Inti dari strategi fokus ialah memaksimalkan pelayanan pada pangsa pasar tertentu. Meski hanya melayani pasar yang lebih kecil, perusahaan bisa mendapat jaminan akan merangkul pelanggan loyal yang tidak akan berpindah ke produk lain.
Demikian tadi ulasan mengenai apa itu weakness dalam analisis SWOT. Sekarang detikers sudah paham cara mengatasinya kan?
(bai/fds)