Harga sejumlah bahan pokok yang merangkak naik membuat animo pembeli menurun. Hal ini diakui salah seorang pedagang di Pasar Badung, Komang Widiasih (31).
Menurut Widiasih yang menjual sejumlah komoditas bumbu dapur seperti cabai dan bawang tersebut, kini bukan cuma pembeli yang berkurang, mereka juga lebih "pelit" belanja.
"Ini saja pembeli sudah menurun yang belanja ke sini. Mereka juga mulai belanja sedikit-sedikit. Dari yang biasanya beli sekilo jadi hanya beli setengah kilogram," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pasca menurunnya jumlah pembeli di tempatnya, selama beberapa hari belakangan ini ia hanya memperoleh pendapatan Rp 1 juta per hari, sementara sebelumnya, dalam satu hari ia bisa memperoleh pendapatan hingga Rp 1,5 juta.
Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata (57) menuturkan, pihaknya bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Denpasar telah melaksanakan operasi pasar sejak Selasa (30/8/2022). Hal tersebut sebagai upaya dalam menekan laju inflasi di Kota Denpasar.
"Untuk menyikapi kenaikan BBM ini perlu kita antisipasi segera. TPID dan Perumda Pasar Sewaka Dharma juga melakukan operasi pasar dengan pola subsidi yang dimana kita berikan subsidi Rp 1.000 jadi nanti harga yang dijual di pasar itu akan berkurang Rp 1.000 dari harga yang biasanya," ucapnya.
Menurutnya, adapun 4 bahan pokok yang mendapat subsidi, di antaranya bawang merah, cabai merah besar, cabai rawit, dan telur ayam. Dirinya berharap dengan langkah tersebut, pihaknya dapat menekan laju inflasi di Kota Denpasar, terlebih saat ini kenaikan harga BBM menjadi isu yang tengah santer di masyarakat dan diprediksi dapat berakibat pada kenaikan harga barang-barang.
Untuk diketahui, adapun jumlah pedagang bahan pokok di Pasar Badung saat ini, yakni sebanyak 20 orang. Selain di Pasar Badung, adapun lokasi lainnya yang kini mengadakan operasi pasar, di antaranya Pasar Kreneng, Pasar Phula Kerti, Pasar Agung, Pasar Sanglah dan Pasar Anyar Sari.
(hsa/hsa)