Musim Ngaben, Perajin Bade di Karangasem Raup Omzet Miliaran Rupiah

Musim Ngaben, Perajin Bade di Karangasem Raup Omzet Miliaran Rupiah

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Jumat, 19 Agu 2022 15:04 WIB
Wayan Bandem saat ditemui di lokasi pembuatan Bade miliknya di Desa dan Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem
Foto: Wayan Bandem saat ditemui di lokasi pembuatan Bade miliknya di Desa dan Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Musim Ngaben yang berlangsung pada Juli-Agustus 2022 mendatangkan berkah bagi para perajin Bade. Pasalnya ada banyak pesanan yang diterima oleh para perajin, tak terkecuali yang ada di Kabupaten Karangasem. Bahkan salah satu perajin Bade yang ada di Kabupaten Karangasem mengaku meraup omzet hingga miliaran rupiah saat musim ngaben tahun ini.

Salah satu perajin Bade asal Karangasem I Wayan Suarjana atau yang lebih dikenal dengan nama Wayan Bandem (53) mengaku untuk musim ngaben tahun ini pihaknya menerima orderan Bade dan perlengkapannya lumayan banyak. Bahkan bisa dibilang membeludak karena saking banyaknya.

"Untuk Bade saja ada sekitar 20 unit. Tapi kalau keseluruhan dari singa, lembu, penganyudan dan yang lainnya itu mencapai ratusan. Karena memang sangat banyak ada yang melakukan ngaben massal sehingga orderan juga banyak," kata Wayan Bandem saat ditemui di lokasi pembuatan Bade di Desa dan Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Jumat (19/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wayan Bandem mengatakan untuk orderan Bade yang ia buat tahun ini ukurannya bervariasi mulai dari ukuran 11 meter hingga 18 meter. Bahkan ia mengaku orderan Bade ukuran 18 meter yang diorder oleh pasemetonan Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGSDT) merupakan yang tertinggi yang pernah ia buat.

"Bade ukuran 18 meter merupakan ukuran tertinggi yang pernah saya buat dan menjadi satu paket dengan lembu hitam yang juga berukuran sangat besar yang sempat viral beberapa waktu yang lalu," kata Wayan Bandem yang mengaku sudah mulai menekuni pembuatan Bade sejak 1993 tersebut.

ADVERTISEMENT

Untuk harga satu Bade juga bervariasi tergantung ukuran dan juga permintaan dari yang melakukan order. Tapi untuk harga terendah sekitar Rp 12 juta sedangkan untuk harga tertinggi Wayan Bandem tidak mau menyebut angka, tapi yang jelas tidak sampai ratusan juta.

"Untuk harga tertinggi itu bervariatif tergantung ukuran dan permintaan dari yang order, karena biasanya permintaannya berbeda-beda jadi tidak bisa ditentukan berapa yang jelas tidak sampai ratusan juta, masih di bawah itu," kata Wayan Bandem.

Untuk membantunya menyelesaikan pesanan Bade, ia selama ini mempekerjakan sebanyak 25 orang karyawan tetap. Tapi jika ada orderan yang membludak seperti tahun ini ia menambah sebanyak 25 orang karyawan lagi untuk membantu menyelesaikan pesanan. Bahkan untuk menyelesaikan pesanan yang banyak pihaknya dan karyawan harus lembur hingga tengah malam.

"Untuk kendala mungkin tidak terlalu ada karena kami sudah biasa membuat Bade, tapi mungkin jika ukuran Bade tinggi besar memang sedikit terkendala karena harus naik turun dalam pembuatannya," kata Wayan Bandem.

Selain orderan dari Karangasem, ia juga sering menerima pesanan dari luar Karangasem seperti Nusa Penida hingga Lombok. Karena sudah cukup terkenal dalam pembuatan Bade ia mengaku tidak pernah sepi orderan. Bahkan setiap bulannya pasti ada pesanan meskipun tidak musim ngaben. Biasanya pesanan datang dari orang-orang berkasta, karena setiap ada yang meninggal biasanya langsung diaben.

"Untuk tahun ini karena banyak sekali orderan sampai saat ini omzet yang saya dapat kurang lebih Rp 1 miliar lebih, tapi itu masih kotornya belum termasuk gaji karyawan, bahan dan yang lainnya," kata Wayan Bandem.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads