Harga Cabai Rawit di Mojokerto Masih 'Pedas', Pedagang Tersenyum

Harga Cabai Rawit di Mojokerto Masih 'Pedas', Pedagang Tersenyum

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 03 Jan 2025 06:00 WIB
Pedagang cabai di pasar tradisional Mojokerto
Pedagang cabai di pasar tradisional Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Harga cabai rawit di pasar tradisional Mojokerto masih 'pedas' meskipun tahun baru telah lewat. Namun, lonjakan harga cabai rawit justru membuat para pedagang tersenyum.

Muhammad Bejo (57) mengatakan, harga cabai rawit naik bertahap sejak sebelum Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru). Yaitu dari Rp 40.000 menjadi saat ini Rp 55.000-60.000/Kg. Sehingga lonjakan harganya mencapai Rp 15-20 ribu.

"Harga cabai rawit naik karena barang berkurang akibat cuaca ekstrem," terangnya kepada wartawan di Pasar Tanjungnyar, Kota Mojokerto, Kamis (2/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melonjaknya harga cabai rawit, justru membuat pedagang asal Desa Curahmalang, Sumobito, Jombang ini tersenyum. Penjualan cabai rawit kiriman dari Probolinggo itu kian lancar. Bahkan, keuntungannya naik 10%.

Rata-rata ia mampu menjual 200 Kg cabai rawit per hari di Pasar Tanjunganyar. Omzet penjualannya mencapai Rp 11 juta setiap harinya. "Penjualan malah enak, untungnya banyak. Keuntungan naik sekitar 10%," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Begitu pula yang dirasakan Mujio (42), pedagang cabai rawit grosir di Pasar Tanjunganyar. Menurutnya, harga jual cabai rawit sempat mencapai Rp 65.000/Kg pada malam tahun baru atau 31 Desember 2024.

Hari ini, harga cabai rawit turun Rp 15.000 menjadi Rp 50.000/Kg. Pedagang asal Mojokerto ini mendapatkan kiriman cabai rawit dari Probolinggo dan Situbondo.

"Karena banyak yang kebanjiran sehingga gagal panen. Sedangkan cabai lokal belum waktunya panen. Maka harganya naik," ungkapnya.

Meski harga cabai rawit masih pedas, Mujio tetap bisa tersenyum lebar. Sebab penjualannya kian lancar dengan keuntungan stabil tinggi. Rata-rata ia menjual 1,5 ton cabai rawit.

Omzet penjualannya mencapai Rp 75 juta per hari. Pembelinya adalah para pengecer di Pasar Tanjunganyar, Pasar Raya Mojosari dan Pasar Benjeng.

"Penjualan sekarang enak karena jumlah cabai berkurang, penjualan juga lancar. Beda dengan saat cabai melimpah, harga mahal," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads