Pohon Natal Raksasa Berbahan Botol Plastik Berdiri Megah di Katedral Denpasar

Pohon Natal Raksasa Berbahan Botol Plastik Berdiri Megah di Katedral Denpasar

Fabiola Dianira - detikBali
Minggu, 21 Des 2025 19:21 WIB
Pohon Natal Raksasa Berbahan Botol Plastik Berdiri Megah di Katedral Denpasar
Pohon Natal raksasa yang terbuat dari 3.500 botol bekas berdiri megah di depan Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar, Bali, Minggu (21/12/2025). (Foto:Β Fabiola Dianira/detikBali)
Denpasar -

Suasana Natal mulai terasa di depan Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar, Bali. Pohon Natal setinggi 8 meter berdiri megah di depan gereja dengan struktur bangunan menggunakan bata merah ekspose tersebut.

Menariknya, pohon Natal raksasa itu terbuat dari 3.500 botol plastik bekas. Ini merupakan kali pertama setelah 10 tahun Katedral Denpasar membuat pohon Natal raksasa di depan gereja. Terakhir kali, pohon Natal dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas itu dibuat pada 2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sesuai dengan tema dari APP Paskah kemarin tentang menyelamatkan lingkungan hidup. Jadi, kami membuat pohon Natal ini dari daur ulang, dari botol bekas," ujar Ketua Panitia Natal Katedral Denpasar 2025, Norman Soludale, saat ditemui di depan gereja, Minggu (21/12/2025).

Norman menyebut konsep ini juga selaras dengan isi dokumen Laudato Si' yang menekankan kepedulian terhadap lingkungan hidup sebagai tanggung jawab bersama. Ia menilai pemanfaatan bahan daur ulang ini sejalan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang akan menutup TPA Suwung.

ADVERTISEMENT

"Sejalan dengan kebijakan pemerintah Bali, terkhusus untuk penutupan tempat sampah. Jadi konsep yang kami ambil ini adalah konsep daur ulang," ujar pria 47 tahun itu.

Pembuatan pohon Natal raksasa tersebut memakan waktu sekitar tiga dan digarap oleh sekitar 10 orang panitia sejak sejak Oktober lalu. Botol plastik berukuran 750 mililiter dikumpulkan dari umat gereja dan lingkungan Katedral Denpasar.

"Pengumpulan botol itu kami mengambil, meminta dari umat dan katedral. Jumlah yang terpakai ini sekitar 3.500 botol," kata Norman.

Sebelum botol ditempel pada kerangka pohon Natal, panitia menghilangkan label merek pada botol yang digunakan. Pohon Natal tersebut kemudian dihias dengan lampu kelap-kelip di bagian bawah, tengah, dan atas.

Pada empat sudut pohon Natal juga dipasangi lampu sorot. dan bagian luar dililit lampu hias. Bagian puncak pohon terpasang bintang yang terbuat dari akrilik. Penggunaan botol plastik bekas untuk pohon Natal ini cukup memangkas anggaran perayaan Natal.

"Estimasi pertama itu menghabiskan biaya sekitar Rp 6 juta sampai Rp 7 juta. Karena bantuan dari umat, mungkin kami bisa tekan di Rp 3 jutaan," ungkap Norman.

Setelah perayaan Natal selesai, dia melanjutkan, botol-botol plastik tersebut akan didaur ulang kembali. "Ya, botol-botol ini akan kami kirimkan ke tempat yang penampungan botol bekas untuk didaur ulang," imbuhnya.

Norman berharap perayaan Natal di Gereja Katedral Denpasar dapat berjalan dengan lancar. Ia bersama tim panitia telah menyiapkan sekitar 7.500 kursi untuk umat yang akan mengikuti misa Natal.

"Umat datang dengan berpakaian yang layak dan pantas dan juga mengikuti semua arah-arah dari panitia, pasti akan semuanya berjalan dengan lancar," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Suasana Menyambut Natal di Berbagai Negara"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads