detikBali

Ehsan Adouane, Youtuber Edukasi Asal Dubai Jatuh Cinta pada Pencak Silat dan Tari Bali

Terpopuler Koleksi Pilihan

Ehsan Adouane, Youtuber Edukasi Asal Dubai Jatuh Cinta pada Pencak Silat dan Tari Bali


Fabiola Dianira - detikBali

Ehsan Adouane saat belajar pencak silat dan tarian Bali.
Ehsan Adouane saat belajar pencak silat dan tarian Bali. (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Denpasar -

Ehsan Adouane, seorang YouTuber edukasi dan wirausahawan teknologi muda berdarah Prancis-Swedia, menunjukkan ketertarikannya pada budaya Indonesia, khususnya pencak silat dan tari Bali. Di usianya yang baru 12 tahun, Ehsan telah membangun kanal YouTube bernama Ettan Ehsan, yang berfokus pada edukasi sains, teknologi, dan budaya, serta secara aktif memperkenalkan berbagai pengalaman lintas negara melalui konten-kontennya.

Dalam waktu liburan sekolahnya di akhir tahun 2025 ini, Ehsan memanfaatkan waktu untuk mendalami tradisi Indonesia yang sejak lama menarik perhatiannya. Ketertarikan itu bermula saat ia melihat berbagai konten dan tayangan tentang Indonesia di YouTube.

"Sejak pertama kali saya mendengar tentang Indonesia, saya langsung tertarik. Saya melihat banyak konten tentang budaya dan teknologinya, dan itu membuat saya ingin tahu lebih jauh. Indonesia terasa seperti negara besar yang belum pernah saya jelajahi, dengan budaya yang sangat kaya," ujar Ehsan saat ditemui di Ungasan, Badung, Rabu (17/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tertarik Pencak Silat

Ketertarikan Ehsan terhadap pencak silat berawal dari cerita keluarganya. Ia telah menekuni dunia bela diri sejak usia tiga tahun melalui karate, sebelum beralih ke muay thai dalam dua tahun terakhir. Mengetahui bahwa Indonesia memiliki seni bela diri tradisional sendiri, Ehsan pun tertarik untuk mempelajarinya bersama Terate Emas Academy Pencak Silat di Denpasar.

ADVERTISEMENT

"Sejak awal saya langsung tertarik karena saya memang menyukai seni bela diri. Pencak silat terasa istimewa karena memiliki dasar-dasar yang mirip karate, tetapi dengan posisi yang lebih rendah dan teknik kuncian yang lebih banyak," jelas Ehsan.

Meski sempat mengira pencak silat sama dengan bela diri lainnya, pandangannya berubah saat mulai berlatih tanding.

"Awalnya saya agak kecewa karena terlihat sama. Tapi ketika mulai sparring, rasanya benar-benar berbeda. Di pencak silat, tujuannya bukan hanya memukul untuk mendapatkan poin, tapi juga menangkap dan menjatuhkan lawan," ujarnya.

Ia mengakui sempat mengalami kesulitan karena tidak bisa sembarangan memegang dan menangkap bagian tubuh lawan.

"Awalnya cukup rumit karena saya tidak bisa memegang bagian tubuh tertentu. Tapi justru menyenangkan belajar bagaimana mengatasinya dengan teknik yang tepat," kata Ehsan, yang lahir di Inggris dan tumbuh besar di Uni Emirat Arab.

Belajar Tari Bali

Selain pencak silat, Ehsan juga mencoba mempelajari tari tradisional Bali. Ia mengikuti kelas tari Bali dari sanggar Dedari Balinese Dance di Four Points by Sheraton Bali Ungasan. Ia mempelajari Tari Gopala dan mengaku ingin benar-benar menyelami budaya Bali, tidak hanya dari gerakan, tetapi juga makna di baliknya. Sebelumnya, ia pernah mempelajari beberapa jenis tarian di negara lain.

"Saya ingin benar-benar menyelami secara mendalam budaya Bali. Sebelumnya, saya pernah mengikuti kelas berbagai jenis tarian di Sri Lanka, Dubai, dan Amerika Serikat," imbuhnya.

Ehsan Adouane saat belajar pencak silat dan tarian Bali.Ehsan Adouane saat belajar pencak silat dan tarian Bali. Foto: Fabiola Dianira/detikBali

Meski hanya berlatih sekitar 30 menit, Ehsan terlihat cepat menyerap dan menghafal setiap gerakan.

Walau gerakannya masih terlihat kaku karena belum terbiasa dengan tari Bali, Ehsan berhasil tampil bersama tiga penari lainnya.

"Saya sangat menikmati kelas ini, pengalamannya luar biasa," ujar Ehsan.

Dukungan Keluarga dan Pesan untuk Anak Muda

Dalam perjalanan sebagai kreator konten, Ehsan mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Meski demikian, ia menyadari tidak semua orang di sekitarnya selalu mendukung apa yang ia lakukan.

"Tentu orang tua saya sangat mendukung. Mereka dan orang-orang terdekat memberi saya kepercayaan diri. Tapi tidak semua orang mendukung, mungkin ada yang tidak setuju atau belum memahami apa yang saya lakukan. Itu hal yang harus saya kelola," tuturnya.

Saat ditanya tentang cita-citanya, Ehsan mengaku ingin terus mengembangkan kanal YouTube dan aplikasi edukasi yang sedang ia bangun, dengan tujuan menginspirasi dan berbagi pengetahuan kepada anak-anak di berbagai negara.

"Saya ingin membantu orang-orang di seluruh dunia sebanyak mungkin, berbagi pengetahuan, dan menginspirasi," katanya.

Ia pun menyampaikan pesan kepada generasi muda agar selalu mengikuti passion mereka.

"Kita hanya hidup sekali. Lakukan apa yang benar-benar kamu cintai dan cobalah memberi dampak. Jangan hanya memikirkan keuntungan untuk diri sendiri, tapi pikirkan juga dampaknya bagi dunia," pungkas Ehsan.

Untuk mendapatkan lebih banyak konten edukasi gratis dan pengembangan diri, ikuti media sosialnya di TikTok, X, dan Instagram. Jangan lupa juga untuk ikuti dan berlangganan YouTube Ettan Ehsan di www.youtube.com/@ettanehsan




(dpw/dpw)












Hide Ads